Friday, November 28, 2008

Shaum Ramadhan, Zakat Fitrah & Shalat Idul Fitri

SHAUM RAMADHAN, ZAKAT FITRAH, & SHALAT IDUL FITRI


A. SHAUM RAMADHAN

Shaum Ramadhan hukumnya wajib (QS Albaqarah 2: 183). Shaum ini diwajibkan satu setengah tahun setelah hijrah. Ketika itu, Nabi SAW baru diperintahkan mengalihkan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Memasuki bulan Ramadhan, pintu-pintu surga terbuka dan setan dibelenggu (HR. Bukhari).

Maksud dibukanya pintu-pintu surga karena ibadah pada bulan ini nilainya berlipat ganda jika dibandingkan pada bulan-bulan lainnya. Kalau kita mengisinya secara optimal, akan terbuka lebar pintu-pintu surga, otomatis pintu neraka pun tertutup karena peluang maksiat berkurang. Dengan demikian, setan terbelenggu karena banyak umat yg meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya. Akhirnya dosa-dosa berguguran dan insyaAllah kita akan mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya (HR. Ahmad dan Bukhari)

Rukshah (Keringanan)

Shaum Ramadhan adalah kewajiban yang juga bersifat fisik. Karena kondisi fisik setiap orang berbeda, Allah SWT memberikan rukshah (keringanan) kepada orang-orang tertentu untuk meninggalkan shaum dan menggantinya dengan qadha atau fidyah.
1. Boleh berbuka dan wajib qadha
Orang yg sedang dalam perjalanan (safar) dan orang sakit yang ada harapan sembuh, diperbolehkan tidak shaum Ramadhan, tetapi mereka harus mengqadha shaumnya (QS. Al Baqarah 2:185).
Jika shaum akan membahayakan fisik, Allah atelah memberikan keringanan untuk berbuka. Namun, sekiranya tidak membahayakan, shaum lebih utama (QS. Al Baqarah 2: 184).

2. Boleh berbuka dan wajib fidyah
Laki-laki atau wanita yang sudah lanjut usia (uzur), wanita hamil, yang sedang menyusui, para pekerja berat, orang sakit yang tidak ada harapan sembuh (menahun), diperbolehkan tidak shaum Ramadhan dan sebagai gantinya harus memberikan fidyah kepada fakir miskin (QS. Al Baqarah 2: 184)

3. Wajib berbuka dan wajib qadha
Wanita yang sedang haid atau nifas wajib berbuka (HR. Bukhari), atau dengan kata lain haram melaksanakan shaum, baik wajib maupun sunah. Kemudian harus menggantinya dengan qadha (HR. Nasa’i).

Meninggalkan Shaum tanpa Alasan

Bila seseorang sengaja meninggalkan shaum bukan karena sakit, safar, atau alasan lain yang dibenarkan agama, shaum yang ditinggalkannya tidak bisa diganti dengan qadha atau fidyah, tapi hanya bisa diganti dengan tobat kepada Allah SWT (mohon ampun atas segala kesalahan yang pernah diperbuat dan bersumpah tidak akan mengulanginya) (HR. Tirmidzi).

Amal Ramadhan

Ada sejumlah kuantitas dan kualitas yang ditingkatkan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan. Alangkah baiknya kalau kita pun bisa meningkatkannya karena kita tidak tahu apakah tahun depan masih bertemu atau tidak.

1. Meningkatkan Kedermawanan
Kita diperintahkan untuk ikut mencari jalan keluar, dan membantu saudara-saudara kita yang terpuruk (HR. Bukhari). Rasulullah SAW menjamin orang-orang yang suka menolong dan meringankan beban orang lain akan senantiasa diberi pertolongan-Nya (HR. Bukhari).

2. Tadarus Al Quran
“Malaikat Jibril biasa menemui Rasulullah SAW setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu mudarasah Al Quran” (HR. Bukhari).
Mudarasah artinya menelaah Al Quran, bukan sekadar membaca tapi ada unsur tahsin (memperbaiki bacaan) dan tadabbur (membedah kandungan makna).

3. Shalat Tarawih
Pelaksanaan shalat tarawih sama dengan shalat tahajud, yakni sebelas rakaat. Formasinya bisa dengan 4-4-3 atau 2-2-2-2-3 (HR. Bukhari). Menurut sebagian besar ulama, shalat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah di masjid.

4. I’tikaf
I’tikaf artinya menahan diri di masjid untuk elakukan ibadah kepada Allah SWT. Dengan I’tikaf, seseorang mengikatkan diri kepada Allah SWT, membatasi pergaulan dengan sesame makhluk, memusatkan perhatian dan penghayatan untuk membina hubungan mesra dengan Allah.
Rasulullah SAW biasanya melakukan I’tikaf selama sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Orang yang beri’tikaf disunahkan tidak menengok orang sakit, tidak menghadiri pemakaman, tidak mencumbu istri, dan tidak boleh keluar dari masjid kecuali untuk keperluan pokok (buang air besar, kecil, mandi) (HR. Abu Daud).

B. ZAKAT FITRAH

Zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu, dan diwajibkan pula kepada para orang tua untuk mengeluarkan zakat fitrah bagi anak-anak yang masih dalam tanggungannya (belum punya penghasilan). Bahkan untuk janin yang masih ada dalam rahim pun wajib membayar zakat, kalau usianya sudah empat bulan (HR. Muslim).

Fungsi zakat fitrah adalah sebagai penyempurna ibadah shaum. Sangat mungkin ketika menjalani shaum, kita melakukan perbuatan yang tidak berguna atau berbicara yang mengandung dosa. Zakat fitrah berfungsi sebagai pembersih kesalahan-kesalahan tersebut, juga berfungsi sebagai santunan untuk orang-orang miskin pada hari raya Idul Fitri (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Dharaqutny, dan Hakim).

Zakat fitrah harus diserahkan kepada panitia pengumpul/pengelola zakat (‘amilin) sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Bila diserahkan setelah shalat ied, statusnya bukan zakat fitrah tetapi shadaqah. Berarti, waktu paling akhir menitipkan zakat kepada ‘amilin adalah malam Idul Fitri. Kalau dananya sudah tersedia, alangkah baiknya bila kita menitipkan zakat fitrah tersebut dua atau tiga hari sebelum Idul Fitri sebagaimana yang dahulu dilakukan oleh para sahabat (HR. Malik).

Penerima Zakat
Para penerima zakat adalah:
1. Orang-orang fakir
2. Orang-orang miskin
3. ‘amilin (para pengurus zakat)
4. Mualaf
5. Riqab (untuk memerdekakan budak)
6. Gharimin (orang-orang yang berutang)
7. Fi sabilillah (kepentingan agama Allah)
8. Ibnu sabil (orang-orang yang sedang dalam perjalanan) (QS. At-Taubah 9:60)

C. SHALAT IDUL FITRI

Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada satu Syawal. Shalat ini merupakan penutup rangkaian ibadah shaum Ramadhan. Idul Fitri artinya kembali kepada kesucian. Ini ungkapan harapan bahwa shaum Ramadhan yang baru dituntaskan bisa meulihkan kefitrahan (kesucian) kita yang selama setahun telah ternoda dosa dan maksiat.



Sumber:
Agenda Percikan Iman 2008, Panduan Ibadah

Labels:

Shalat Idul Adha

SHALAT IDUL ADHA

Shalat Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah. Secara prinsip, tata cara pelaksanaannya sama seperti pelaksanaan shalat Idul Fitri. Walaupun ada sedikit perbedaan, yaitu:

1. Tidak sarapan sebelum berangkat
Jika sebelum berangkat shalat Idul Fitri Rasulullah SAW sarapan dahulu maka sebelum shalat Idul Adha, Rasul tidak sarapan dan beliau baru makan sepulang melaksanakan shalat (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).

2. Waktu bertakbir
Waktu takbir pada Idul Adha dari subuh hari Arafah sampai petang hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Berkata Hafizh dalam al-Fath, “mengenai hal ini tidak ada keterangan berupa hadis dari Nabi SAW. Riwayat yang paling sah adalah yang diterima dari para sahabat Nabi SAW, yaitu keterangan dari Ali bin Abi Thalib r.a. dan Ibnu Mas’ud r.a. bahwa permulaannya adalah semenjak subuh hari Arafah sampai Ashar hari terakhir di Mina (riwayat Ibnu Mundzir, dll). Pendapat ini diyakini kebenarannya oleh Imam Syafi’I, Ahmad, Abu Yusuf, dan Muhammad. Demikian pula oleh Mazhab Umar dan Ibnu Abbas.

Kesimpulannya, takbir hari raya Idul Fitri dimulai ba’da subuh (waktu pergi shalat ied) hingga imam khutbah. SEdangkan takbir Idul Adha dimulai dari subuh hari Arafah sampai terakhir di Mina (9, 10, 11, 12, & 13) Dzulhijjah.

3. Menyembelih Kurban
Selesai melakukan shalat Idul Adha, Rasulullah SAW menyembelih kurban. Penyembelihan ini harus dilaksanakan setelah shalat Idul Adha pada tanggal sepuluh Dzulhijjah sampai tiga hari berikutnya, yaitu pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Menyembelih kurban bagi orang-orang yang mampu hukumnya Sunnah Muakkadah (sunah yang harus diprioritaskan untuk dikerjakan) (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Pilihlah binatang kurban yang sehat dan gemuk, jangan yang sakit, cacat (buta, pincang, dll.), atau yang sangat kurus (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadis ini sahih hasan).

Satu binatang kurban sudah dianggap mencukupi satu rumah tangga. Artinya, kalau kepala keluarga sudah berkurban, itu dianggap sudah memadai untuk seisi rumah. Namun kalau dalam satu keluarga ada beberapa yang ingin berkurban, tentu ini lebih utama, misalnya yang kurban bukan hanya suami, tetapi juga istri dan anak-anaknya (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Orang yang berkurban boleh mencicipi daging kurbannya, walaupun yang paling utama seluruhnya diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Kurban boleh didasarkan secara berserikat, apabila jenis binatangnya besar
Seperti sapi, unta atau kerbau (HR. Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi). Maksudnya, satu unta atau satu sapi biayanya boleh dipikul oleh tujuh orang. Keterangan ini menunjukkan batas maksimal, artinya boleh juga dipikul kurang dari tujuh orang, bahkan hal itu akan lebih baik karena saham ibadah masing-masing menjadi lebih besar.

Apabila kita berniat berkurban, disunahkan tidak memotong kuku dan rambut sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga binatang kurban itu disembelih (HR. Muslim). Hal ini bukakn menunjukkan syarat sahnya kurban, tetapi sifatnya hanya anjuran (sunah), artinya kalaupun kita memotong rambut atau kuku (padahal sudah berniat berkurban), kurbannya tetap sah.



Sumber:
Agenda Percikan Iman 2008, Panduan Ibadah

Labels:

Shalat Idul Fitri

SHALAT IDUL FITRI

Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada satu Syawal. Shalat ini merupakan penutup rangkaian ibadah shaum Ramadhan. Idul Fitri artinya kembali kepada kesucian. Ini ungkapan harapan bahwa shaum Ramadhan yang baru dituntaskan bisa meulihkan kefitrahan (kesucian) kita yang selama setahun telah ternoda dosa dan maksiat.

Idul fitri adalah hari raya Islam. Artinya, hari yang perlu diisi dengan kebahagiaan. Pelaksanaan Idul Fitri dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama yang berkaitan dengan tradisi. Bagian ini tidak diatur secara rinci dalam Al Quran atau sunah, seua dikembalikan pada kebiasaan masing-masing, yang penting tradisi tersebut tidak mengandung kemungkaran.
Kedua, bagian yang ada kaitannya dengan peribadatan. Bagian ini diatur secara rinci dalam sunah Rasulullah SAW

1. Mandi besar
Disunahkan mandi besar sebelum berangkat ke tempat shalat Idul Fitri (HR. Malik)

2. Sarapan sebelum berangkat
Sebelum berangkat ke tempat shalat, disunahkan sarapan (HR. Ahmad dan Bukhari). Rasulullah SAW mencontohkan hal ini karena selama sebulan, perut kita sudah terbiasa diisi makanan saat sahur, kalau tiba-tiba dihentikan, khawatir perut akan kaget sehingga menimbulkan masalah kesehatan. Inilah hikmahnya mengapa disunahkan sarapan sebelum shalat Idul Fitri.

3. Mengenakan busana terbaik
Pada hari raya Idul Fitri, kita diperintahkan untuk memakai pakaian terbaik dan memakai wangi-wangian terbaik (HR. Hakim)

4. Shalat di lapangan
Shalat Idul Fitri dilakukan di lapangan, tetapi kalau tidak memungkinkan, misalnya hujan, boleh dilakukan di asjid (HR. Abu Daud)

5. Menuju lapangan dengan berjalan kaki
Jalan kaki menuju lapangan tempat shalat hukumnya sunah (HR. Ibnu Majah). Walaupun begitu, bukan berarti kita dilarang naik kendaraan ketika pergi untuk shalat Ied. Jalan kaki menuju lapangan adalah keutamaan, bukan kewajiban.

6. Mengambil arah jalan yang berbeda
Bila memungkinkan, hukumnya sunah bila kita mengambil arah jalan yang berbeda ketika pergi shalat ied dan ketika kembali ke rumah (HR. Abu Daud). Namun, kalau tidak memungkinkan, menempuh jalan yang sama pun tidak dilarang dan tidak akan mengurangi nilai ibadah shalat ied. Ini hanya keutamaan.

7. Wanita haid boleh hadir di lapangan
Wanita haid boleh hadir di lapangan untuk menyimak khutbah Idul Fitri, tetapi mereka tidak boleh shalat (HR. Muslim)

8. Bertakbir pada hari raya
Setelah selesai melaksanakan shaum Ramadhan, bertakbirlah (mengagungkan Allah) atas petunjuk yang telah diberikan-Nya agar kita bersyukur (QS. Al Baqarah 2:185). Saat pergi untuk shalat ied, Rasulullah bertakbir dari rumahnya sampai di tempat shalat (lapangan) (Al-Mustadrak ‘alaa ash-shahihain 1:437 no.1105). Jumhur ulama berpendapat, takbir pada hari raya Idul Fitri adalah pada waktu pergi shalat ied sampai dimulainya khutbah. Menurut Imam Hakim, hal ini merupakan sunah yang tersiar di kalangan para ahli hadis. Imam Malik, Ishak, Ahmad, dan Abu Tsaur pun berpendapat demikian.

9. Cara Shalat Ied
Secara prinsip, cara shalat ied sama dengan cara shalat subuh, yaitu dua rakaat. Perbedaannya, dalam shalat ied takbir pada rakaat pertama sebanyak tujuh kali dan takbir pada rakaat kedua sebanyak lima kali (HR. Tirmidzi). Selesai shalat, mendengarkan khutbah ied.

10. Saling mendoakan
Jubair bin Nafi menyebutkan, apabila para sahabat bertemu pada hari raya Idul Fitri, mereka saling mendoakan dengan mengucapkan:
Taqabbalallahu minna wa minkum, artinya: “mudah-mudahan Allah enerima amal ibadah kita.”
Bagaimana cara menjawabnya?
Pertama, jawab dengan ucapan yang sama, yaitu Taqabbalallahu minna wa minkum
Kedua, jawab dengan Shiyamana wa shiyamakum. Artinya “shaum saya dan shaum anda”.
Ketiga, jawab dengan Aamiin. Artinya:”Mudah-mudahan Allah mengabulkan”.
Ketiga jawaban ini bisa dipakai karena tidak ada satupun hadis yang tegas menjelaskan jenis jawabannya. Jadi, silakan pilih mana saja yang paling memungkinkan.



Sumber:
Agenda Percikan Iman 2008, Panduan Ibadah

Labels:

Tentang Cinta

TENTANG CINTA


Cinta tidak kenal bulan dan tahun,
Tak pula kenal cepat dan lambat
Tak tahu jauh ataupun dekat
Sedang intelek menggali lubang di dalam gunung,
Dan berputar dalam lingkaran kata
Padahal cinta membuat gunung selembut rumput
Membuat jantung berdebar cepat,
Bagai bulan mengitari bumi !
Apakah cinta ?
Cinta ialah penembus batas,
Meninggalkan bumi tanpa bekas !
Cinta dibesarkan dengan makanan berat,
Terbuat dari beras pulut,
Mampu membuka gerbang khaibar yang amat berat,
Mampu membelah inti bulan !
Sekiranya cinta memohon kepada Ilahi....
Tuk menjelma menjadi pribadi...
Ia akan mampu menjadi pengendara
Yang terus memacu bumi....!!

Salah satu karya dari: M. Iqbal



Mengapa padam lampu itu?
kunaungi dia dengan bajuku untuk kuselamatkan dari angin.
itulah sebabnya mengapa padam lampu itu.
Mengapa layu bunga itu?
kutekankan dia ke hatiku dengan kasih yang cemas,
itulah sebabnya mengapa layu bunga itu
Mengapa kering sungai itu?
kulintangkan bendung disana untuk kuambil gunanya bagiku,
itulah sebabnya mengapa kering sungai itu
Mengapa putus tali kecapi itu?
kucoba memaksakan bunyi yang ada diluar kemampuannya,
itulah sebabnya mengapa putus tali kecapi itu...

Salah satu karya dari: Rabindranath Tagore...

Labels:

Syukurku

SYUKURKU


Wahai tambatan hati....

Ulurkan tanganmu...
Kan kuraih dan takkan kulepaskan...
Bimbing aku ... kepada-Nya

Berbagilah tentang peta jalan kehidupan,
Karena kau telah mendahului melewatinya...
Sedangkan aku baru saja akan melangkah
Setapak demi setapak

Tak perlu selalu kau meminta maaf
Saat mengingatkanku karena sayangmu...
Karena aku kan senang menerima koreksimu.

Jalan setapak yang baru kulalui...
Memang tidaklah lurus,
Belum pula dapat dikatakan terjal,
Tapi cukup banyak kerikil yang melukai
Hati tidak bermaksud menyakiti,
Tapi tidak sedikit kusakiti orang yang kutemui
Belumlah banyak liku jalannya,
Namun kebimbangan telah datang silih berganti
Di setiap persimpangan yang kutemui

Langkahku seringkali terhenti
Bahkan tebersit niat surut ke belakang
Saat kulihat jalan didepanku tak berujung
Bagaimana kan kuhadapi perjalananku ke depan...
Rasa takut lebih sering datang menyergap...
Tapi waktu tak pernah berhenti
Tak mau aku surut ke belakang
Aku hanya coba jalani dan lalui jalan ini,
Sambil berharap...
Kepada-Nya yang dapat mengabulkan pengharapan
Suatu saat aku kan sampai ...
Pada ujung jalan yang benar...
Sehingga tak kusesali perjalanan yang kulakukan.

hhhhmmmhhhh...
Tidak jarang kupalingkan muka dari-Nya...
Bahkan menyalahkan-Nya
Atas kehidupan yang harus kujalani...
Padahal semua adalah pilihan yang seringkali tak kusadari
Padahal semua adalah anugerah-Nya...
Andai saja aku berpikir dan coba memahami..

Bukan hanya satu atau dua kali aku coba berlari
Tuk menghindar dan sembunyi dari-Nya
Karena perasaan dan prasangka yang menderaku...
Dia Yang Maha Mendengar... tidak mendengarku
Dia Yang Maha Melihat ... tidak melihat usahaku
Dia Yang tak pernah tidur ... tidak memperhatikanku
Dia Pecinta sejati... tidak menyayangiku...
Padahal...
Selalu ada hikmah dibalik semua peristiwa...
Dan kehidupan.... memang guru yang paling baik...

Selalu kubangun harapan, coba belajar dan berusaha...
Tuk selalu ber'husnuzhon' kepada-Nya..
Yang mengabulkan pengharapan ...
Setiap orang yang tak berhenti berharap

Termasuk... Anugerah-Mu....
Memberikan kesempatan kepadaku
Untuk berada di antara orang-orang yang menyayangi dan mengasihi
Yang tidak semua orang bisa mendapatkan

Ya Allah...
Begitu banyak yang harus aku syukuri...
Terima kasih untuk semua nikmat dan karunia yang Kau berikan selama ini...
Dalam hidupku...
Karuniakanlah keikhlasan kepada hamba-Mu...
Amiin.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku...
Adalah milik-Mu...
Tuhan semesta alam....

Labels:

Tuesday, November 25, 2008

Bersyukur Tiada Habis-habisnya



BERSYUKUR TIADA HABIS-HABISNYA
Oleh: Taufik Ismail


Karuniakanlah ya Rabbana
Kepada kami sekeluarga
Kepada kami sebangsa
Kemampuan bersyukur senantiasa

Sejak kami lahir dari rahim ibunda
Sampai saat ini tidak dapat dikira
Tak dapat dihitung, diperinci tak bisa
Betapa luar biasa banyak dari Dikau karunia

Karunia kehidupan dalam nyawa
Karunia kesempatan berperan di dunia
Karunia akal dan rasa betapa lengkapnya
Serta Kasih dan Sayang Dikau luar biasa

Tuntunlah kami mengingatnya
Tuntunlah kami melafazkannya
Bersyukur tiada habis-habisnya
Bersyukur tiada selesai-selesainya

Semoga kami sekeluarga
Suami, isteri, anak-anak semua
Orang tua, mertua, seluruh bangsa
Bersyukur tiada lalai, tanpa lupa.

Aamiin



Labels:

Friday, November 21, 2008

Friendship & Love



FRIENDSHIP & LOVE

* Love starts with a smile, grows with a kiss, and ends with a tears (happy or sad).
* Don't cry over anyone who won't cry over you.



* Good friends are hard to find, harder to leave, and impossible to forget.
* You can only go as far as you push.
* Actions speak louder than words.



* The hardest thing to do is watch the one you love, love somebody else.
* Don't let the! Past hold you back; you're missing the good stuff.
* Life's short. If you don't look around once in a while, you might miss it



* A best friend is like a four leaf clover: hard to find and lucky to have.
* If you think that the world means nothing, think again. You might mean the world to someone else.
* When it hurts to look back, and you're scared to look ahead, you can look beside you and your best friend will be there



* True friendship never ends.
* Friends are forever.
* Good friends are like stars.....You don't always see them, but you know they are always there.

* Don't frown. You never know who is falling in love with your smile.
* What do you do when the only person who can make you stop crying is the person who made you cry?
* NOBODY IS PERFECT UNTIL YOU FALL IN LOVE WITH THEM. (Isn't that the truth?)



* Everything is okay in the end.
* If it's not okay, then it's not the end.





Most people walk in and out of you life. But only True friends leave footprints in your heart.

Labels:

Cara Menghadapi Khanzab, Setan Spesialis Shalat

CARA MENGHADAPI KHANZAB, SETAN SPESIALIS SHALAT

Oleh : Redaksi Ar risalah 19 Aug 2004 - 2:50 pm


Shalat adalah ibadah paling menentukan posisi seorang hamba di akhirat kelak. Jika shalatnya baik, maka baiklah nilai amal yang lain, begitu pula sebaliknya. Wajar jika iblis menugaskan tentara khususnya untuk menggarap proyek ini. Ada setan spesialis yang mengganggu orang shalat, menempuh segala cara agar shalat seorang hamba kosong dari nilai atau minimal rendah kualitasnya. Setan itu bernama 'Khanzab'.

Utsman pernah bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, setan telah mengganggu shalat dan bacaanku." Beliau bersabda: "Itulah setan yang disebut dengan 'Khanzab', jika engkau merasakan kehadirannya maka bacalah
ta'awudz kepada Allah dan meludah kecillah ke arah kiri tiga kali." (HR Ahmad)

Utsman melanjutkan: "Akupun melaksanakan wejangan Nabi tersebut dan Allah mengusir gangguan tersebut dariku."


Melafazhkan Niat

Sebagaimana halnya dengan wudhu, serangan pertama yang dilakukan setan kepada orang yang shalat adalah menyibukkan ia untuk melafazhkan niat. Terkadang diiringi dengan gerakan aneh, dia membaca niat lalu mengangkat tangannya, lalu gagal dan diturunkan kembali tangannya. Dia ulangi lagi seperti itu berkali-kali hingga terkadang imam sudah rukuk atau sujud, sementara ia masih dipermainkan setan dalam niat dan takbirnya.

Niat dan usaha menghadirkan hati memang dituntut ketika hendak shalat, namun tak ada tuntunan sedikitpun bagi orang yang hendak shalat untuk melafazhkan niatnya.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah di dalam Zaadul Ma'ad berkata:

Nabi memulai shalatnya dengan bacaan 'Allahu Akbar', dari Nabi beliau tidak membaca apapun sebelumnya dan tidak melafazhkan niatnya sama sekali. Beliau tidak mengatakan: ushalli.., 'aku niat shalat anu karena Allah menghadap
kiblat empat rakaat sebagai imam (sebagai makmum).." Tidak pula beliau mengatakan 'ada'an' atau 'qadha'an', atau 'fardhan' dan sebagainya. Semua itu adalah bid'ah yang tidak disebutkan sedikitpun dalam hadits yang
shahih, atau dha'if, tidak pula terdapat dalam musnad atau mursal, walau hanya satu kalimat saja. Bahkan tak satupun sahabat mengerjakannya, tidak ada tabi'in yang menganggapnya baik, begitupun dengan empat imam madzhab.

Orang-orang belakangan yang membacanya keliru memahami perkataan Imam Syafi'i yang berbunyi 'shalat itu tidak sebagaimana shaum, tidak ada orang yang memulai shalat kecuali dengan dzikir'. Mereka menyangka bahwa maksud
beliau adalah melafazhkan niat, padahal yang dimaksud tidak lain hanyalah takbiratul ihram."


Ingat Ini..Ingat Itu !

Serangan kedua, setan akan mendatangi orang yang tengah mengerjakan shalat untuk mengingatkan urusan di luar shalat. Maka berapa banyak orang yang jasadnya mengerjakan shalat namun hatinya sibuk menghitung laba rugi perniagaan, mengingat barang yang telah hilang, atau bahkan urusan
'kebaikan' yang tidak ada hubungannya dengan shalat. Tidak heran jika usai shalat seseorang menjadi ingat letak barang yang mana ia telah lupa sebelumnya. Setan rela 'membantu' orang itu untuk mengingatkan dan menemukan barangnya kembali, asalkan shalat yang dikerjakan menjadi rusak dan tidak bermutu.
Pernah di zaman salaf seseorang kehilangan barang, seseorang menyarankan agar ia mengerjakan shalat dan diapun segera melaksanakan shalat. Ajaib, usai shalat tiba-tiba dia beranjak dari tempatnya dan mengambil barang yang telah dia ingat letaknya ketika shalat. Diapun ditanya: "Apa yang Anda dapatkan ketika shalat?" Dia menjawab: "Aku mendapatkan bahwa setan mencuri perhatian saya dari shalat."

Ada yang terlalu asyik dengan khayalan dan pikirannya tentang urusan di luar shalat, hingga dia lupa sudah berapa rekaat yang telah dia kerjakan.

Tentang godaan setan ini, Nabi SAW. bersabda: "Jika adzan untuk shalat dikumandangkan, setan akan lari terbirit-birit sambil mengeluarkan bunyi kentutnya sehingga tidak mendengar adzan. Jika adzan telah usai diapun akan kembali menggoda. Ketika iqamah dikumandangkan setanpun akan lari hingga
usai iqamah setan akan mendatangi orang yang shalat lalu membisikkan ke hati seseorang sembari berkata: 'Ingat ini..ingat itu..' setan mengingatkan apa-apa yang telah dia lupakan hingga seseorang tidak mengetahui berapa
rekaat yang telah ia kerjakan." (HR al-Bukhari)


Ragu antara Kentut dan Tidak

Ada kalanya muncul dalam benak seseorang keraguan, apakah dia kentut ataukah tidak. Ini adalah keraguan yang dihembuskan oleh setan untuk mengacaukan shalat seseorang. Dia tidak lagi konsentrasi dengan shalatnya karena ragu, atau dia akan membatalkan shalatnya, lalu dia berwudhu dan memulai shalatnya lagi, lalu akan digoda lagi dengan cara yang sama.
Sehingga untuk satu shalat dia bisa mengulangi tiga sampai empat kali berwudhu. Bisa dibayangkan, seandainya ada lima orang saja dalam satu masjid yang terkena godaan ini, niscaya cukup membuat kacau jama'ah yang lain.

Untuk menangkal godaan tersebut Nabi memberikan solusi dan informasi: "Jika salah seorang di antara kalian mendapatkan yang demikian itu maka janganlah membatalkan shalatnya hingga dia mendengar suaranya dan mencium baunya tanpa ragu. (HR Ahmad)

Di antara ulama ada yang menyebutkan bahwa hadits ini merupakan salah satu pengecualian dari hadits da' ma yariibuka ilaa ma laa yariibuka, tinggalkan
apa yang meragukan dan ambil sesuatu yang tidak meragukan. Dalam kasus ini kita dilarang membatalkan shalat kendati berada dalam keraguan antara kentut dan tidak, kecuali jika mencium bau kentut atau mendengar suaranya.


Mencuri Perhatian

Kita juga sering melihat atau bahkan mengalami sendiri menengok ketika shalat terkadang tanpa terasa karena terbiasa. Ini juga tak lepas dari serangan setan yang ingin merusak shalat kita. Nabi ditanya tentang orang yang menoleh ke kanan dan ke kiri, beliau menjawab: "Itu adalah setan yang
mencuri perhatian seorang hamba dari shalatnya." (HR Al-Bukhari dan Abu Dawud)

Untuk menangkal serangan ini, hendaknya orang yang shalat berusaha menghadirkan hatinya, bahwa dia tengah berhadapan dengan Allah Yang Maha Berkuasa atas segalanya. Jika Anda malu atau takut menoleh ke kanan dan ke kiri ketika berbicara kepada pejabat, lantas bagaimana halnya jika Anda sedang berkomunikasi dengan sang pencipta dan Penguasa para pejabat itu? (Ar risalah)

Labels:

Shalat-Shalat Sunah

SHALAT-SHALAT SUNAH


1. SHALAT SUNAH RAWATIB

Shalat sunah rawatib adalah shalat sunah yang terikat waktu, yaitu sebelum atau sesudah shalat wajib. Shalat sunah ini tidak sah jika dilakukan di luar waktu shalat tersebut. Kapan sajakah shalat sunah ini bisa dilaksanakan?

a. Qabla Subuh
Dua rakaat shalat sunah qabla subuh lebih baik daripada dunia dan isinya (HR Bukhari). Bacaannya pun adalah bacaan ringan (surat-surat pendek) (HR Muslim). Shalat ini tidak sah dilakukan jika telah terdengar iqamat dan akan dilaksanakan shalat subuh berjamaah karena shalat subuh jauh lebih utama (HR Bukhari). Bagi yang selalu melaksanakannya atau telah berniat, jika tidak sempat melakukannya sebelum shalat subuh, bisa melaksanakannya setelah shalat subuh, tetapi jangan dijadikan kebiasaan (HR Ibnu Khuzaimah)

b. Qabla dan Ba’da Zuhur
Shalat qabla zuhur dilaksanakan sebelum shalat zuhur. Bisa dilaksanakan dua rakaat (HR Bukhari) ataupun empat rakaat (HR Tirmidzi). Sedangkan ba’da zuhur dilaksanakan setelah shalat zuhur, shalat ini bisa dilaksanakan dua rakaat (HR Bukhari) ataupun empat rakaan (HR Ibnu Khuzaimah)

c. Ba’da Maghrib
Jumlah rakaat shalat sunah ba’da maghrib adalah dua rakaat (HR Bukhari)

d. Ba’da Isya
Shalat sunah ba’da isya dilaksanakan dua rakaat

Jadi, kesimpulannya shalat sunah bisa dilakukan 10 rakaat dalam sehari (HR Bukhari, Fiqh Sunnah II:17) atau 12 rakaat dalam sehari (HR Muslim, Fiqh sunah II:18)


2. SHALAT TAHAJUD & SHALAT TARAWIH

Istilah tahajud dan tarawih memiliki pengertian yang berbeda, tetapi cara pelaksanaannya hampir sama. Kedua istilah ini sering juga disebut qiyamul lail (shalat malam)

Tahajud adalah shalat yang dilakukan pada malam hari di luar bulan Ramadhan, yang dilaksanakan setelah shalat isya dan diawali dengan tidur terlebih dahulu.

Allah SWT memuliakan orang yang suka melakukan shalat tahajud, “Dan dari sebagian mala mini gunakanlah untuk bertahajud sebagai shalat sunah bagimu, semoga Tuhanmu akan membangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji” (QS Al Isra 17:79)

Shalat tahajud bisa dilaksanakan awal malam (setelah isya), tengah malam, atau akhir malam (menjelang subuh/sekitar jam tiga malam). Namun alangkah baiknya jika shalat tahajud dilaksanakan pada tengah malam yang terakhir (sekitar jam dua atau tiga malam) (HR Ahmad).

Setelah shalat tahajud, kita diperbolehkan untuk tidur lagi (HR Muslim). Jumlah shalat Tahajud adalah sebelas rakaat (HR Muslim). Ada dua cara pelaksanaan shalat tahajud, yaitu 4-4-3 (HR Bukhari, Fathul Bari IV:251) dan 2-2-2-2-3 (HR Bukhari).

Tarawih adalah shalat yang dilakukan pada malam hari di bulan Ramadhan yang dilaksanakan setelah shalat isya. Hukum shalat tarawih adalah sunah (HR Jamaah). Jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaan shalat tarawih sama dengan shalat tahajud, yaitu 11 rakaat dengan formasi 4+4+3 atau 2+2+2+2+3. Menurut sebagian besar ulama, shalat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah di masjid.


3. TAHIYATUL MASJID

Jumlah shalat ini dua rakaat. Shalat ini dilaksanakan setelah kita memasuki masjid sebelum duduk (HR Bukhari). Bagi yang masuk masjid dan tidak berniat duduk dan berada di sana, shalat ini tidak disyariatkan (Mushannaf ibnu Abi Syaibah 1:229 no.3428). Shalat tahiyatul masjid tidak harus sebelum melaksanakan shalat wajib.


4. SYUKRUL WUDLU

Syukrul wudlu dilaksanakan setelah bersuci (berwudlu). Jumlah rakaatnya adalah dua rakaat (HR Bukhari).


5. SHALAT DHUHA

Permulaan shalat dhuha adalah ketika matahari sudah naik kira-kira sepenggal (sekitar pukul 08:00 atau pukul 09:00). Shalat dilakukan dua rakaat (HR Bukhari), empat rakaat (HR Muslim), atau delapan rakaat (HR Muslim), dengan satu kali salam.


6. SHALAT ISTIKHARAH

Ketika menghadapi suatu masalah yang bersifat mubah, dan kita ragu-ragu mana yang sebaiknya dilakukan, disunahkan mengerjakan shalat dua rakaat, yang disebut shalat istikharah. Shalat ini boleh dilakukan kapan saja, dan tidak ada bacaan surat tertentu saat shalat. Adapun doa yang dibaca adalah setelah salam.

Allahumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadl likal’azhiimi fa innakataqdiru wala aqdiru, wa ta’lamu wala a’lamu wa anta ‘allaamulghuyuubi, Allahumma inkunta ta’lamu anna hadzaal amra khairun lii fii diinii wama’aasyii wa ‘aaqibati amrii faqdurhulii wayassarhulii tsumma baariklii fiihi wa inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wama’aa syii wa ‘aa qibati arii fashrifhu ‘annaa washrifni ‘anhu wa’qdurliyalkhaira haitsu kaana tsumma ardliniibihi
Artinya:
Ya Allah, aku memohonkan pilihan menurut pengetahuan-Mu dan memohon penetapan-Mu dengan kekuasaan-Mu, juga memohon karunia-Mu yang besar, sebab sesungguhnya Engkaulah yang berkuasa, dan aku tidak mengetahui apa-apa. Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusanku ini (disebutkan apa urusan itu), baik untukku, agamaku, kehidupanku, serta akibat urusanku maka takdirkanlah untukku dan mudahkanlahserta berikanlah berkah kepadaku di dalamnya. Sebaliknya, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (disebutkan apa urusannya) jelek untukku, agamaku, kehidupanku, serta akibat urusanku maka jauhkanlah hal itu daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya. Serta takdirkanlah untukku kebaikan di mana saja adanya kemudian puaskanlah hatiku dengan takdirmu itu (HR Bukhari).


7. SHALAT GERHANA (KUSUF & KHUSUF)

Apabila terjadi gerhana matahari (kusuf) ataupun bulan (khusuf), kita diperintahkan untuk melaksanakan shalat gerhana, bertakbir, berdoa dan mengumpulkan shadaqah (HR Muslim). Cara pelaksanaan shalat wajib, sementara bacaannya tidak ada perbedaan.

Sebelumnya tanamkan niat bahwa kita akan melaksanakan shalat gerhana bulan atau matahari (niat tidak perlu diucapkan, cukup dalam hati).

Rakaat pertama:
a. Takbiratul ihram
b. Membaca doa iftitah (terserah doa iftitah yang mana saja yang kita hafal, bisa Wajjahtu, Allahumma ba’id baini, Subhaanaka Allahumma, dan Allahu Akbar Kabiira)
c. Membaca surat Al Fatihah
d. Membaca surat dalam AlQuran
e. Ruku
f. I’tidal (bangkit dari ruku)
g. Jika dalam shalat wajib setelah I’tidal dilanjutkan dengan sujud maka dalam shalat gerhana, tubuh kembali berdiri tegak dan bersedekap seperti setelah takbiratul ihram, lalu membaca Al Fatihah, surat dalam AlQuran, ruku, kemudian sujud seperti biasa. Urutan 1-7 dihitung satu rakaat. Jadi, dalam satu rakaat ada dua kali ruku dan dua kali sujud.

Rakaat kedua dilaksanakan sama seperti rakaat pertama (tetapi tidak membaca iftitah), kemudian ditutup dengan tasyahud akhir (HR Muslim).



Sumber : Agenda Percikan Iman 2008, Panduan Ibadah

Labels:

Pelatihan Shalat Khusu'



PELATIHAN SHOLAT KHUSU'


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang


SHALAT

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu , sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al Baqarah 2 :153).

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak mereka bersedih hati. (Al Baqarah 2 :277).

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk .(Al Maa’idah 5:55)

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar . Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al ‘Ankabuut 29:45).


PENDAHULUAN

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’
(Al Baqarah 2 :45).

Berbagai persoalan sering mempengaruhi kita: kegelisahan, kecemasan, putus asa; hingga kita mengalami stress, sakit atau depresi.

Sebenarnya shalat khusyu’ dapat dikembangkan untuk mengatasinya. Rasa khusyu’ bukan diciptakan, hanya dengan memasuki dan menerima saja.

Metodenya secara psikologis dan fisiologis yaitu mempelajari pikiran & jiwa serta posisi tubuh, menerapkan dengan konsentrasi dan kemauan mendekatkan diri kepada Ilahi secara disiplin, maka kita akan melakukan perjalanan ruhani menuju spiritual yang tinggi.

Teknik khusyu’ adalah mengeksploitasi harmoni dan keseimbangan dua hal yang berlawanan: jasmani-ruhani, otak kiri-kanan, energi positif-negatif.

Shalat khusyu’ akan membangkitkan rasa ihsan saat pertemuan dengan Allah. Sebuah pancaran nur ilahi yang menjelma menjadi perilaku akhlaq yang mulia.


SHALAT MERUPAKAN PERJALANAN RUHANI MENUJU ALLAH

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan shalat untuk mengingat Aku”
(Thaha 20:14)

Shalat merupakan aktivitas menapaki jalan spiritual untuk mempertemukan aku yang fana (diri) dengan Aku yang kekal (kekuatan ilahiah/divine power).

Ketika shalat, ruhani bergerak menuju Zat yang Maha Mutlak. Pikiran terlepas dari keadaan riil dan panca indra melepaskan diri dari segala macam keruwetan peristiwa di sekitarnya.

Shalat memiliki 5 unsur:
- Meditasi atau doa yang teratur.
- Relaksasi dalam gerakan shalat.
- Hetero/auto sugesti dalam bacaan shalat
- Group therapy dalam shalat jamaah
- Hydro therapy dalam wudhu

Islam menempatkan Zat Yang Maha Mutlak sebagai puncak tujuan ruhani, sandaran istirahatnya jiwa, sumber hidup, sumber kekuatan dan sumber mencari inspirasi


SHALAT MERUPAKAN PERTEMUAN HAMBA DENGAN ALLAH TANPA PERANTARA

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang khusyu’ yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemukan Tuhannya dan bahwa mereka kembali kepada-Nya. (Al Baqarah 2:45-46)

Perasaan khusyu’ tidak mungkin bisa didapatkan, jika kita tidak memiliki kesadaran dan kepercayaan, bahwa sebenarnya di saat shalat kita sedang berhadapan dengan Allah.

Saat shalat, jiwa diarahkan kepada Zat yang Maha Tak Terbatas, maka jiwa akan merasa seperti kembali dan tidak terkukung oleh benda yang mengikatnya. Ruh akan mengalami kebebasan, pencerahan dan ketenangan.

“sesungguhnya aku berasal dari Allah dan kepadaNya aku kembali”. Shalat = mi’raj, naiknya ruh meninggalkan ikatan nafsu menuju ke hadirat Allah yang Maha Tinggi.

Shalat khusyu:
- Menimbulkan etos kerja yang profesional dan bertanggung jawab.
- Memberi efek ketenangan, kepuasan dan rasa bahagia.


MENGEVALUASI ULANG SHALAT KITA

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai akan shalatnya, orang-orang yang berbuat riya” (Al Ma’un 1007:4-6)
“Hai orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kalin ucapkan…” (An Nisa’ 4:43)

Hadist Nabi: “Kececeran yang pertama akan kamu alami dari agamamu ialah amanat, dan kececeran yang terakhir ialah shalat. Dan sesungguhnya (akan terjadi) orang-orang melakukan shalat, sedang merekan tidak berakhlak”.

Hadist Nabi: “Amal yang pertama ditanyai Allah pada hamba di hari akhirat nanti adalah amalan shalat. Bila shalatnya dapat diterima, maka akan diterima seluruh amalnya, dan bila shalatnya ditolak akan tertolak pula seluruh amalnya”.

Evaluasi diri dengan pertanyaan:
“Kemana saya harus meminta pertolongan ketika saya gelisah atau ketika saya tidak mampu mengatasi/ menjawab persoalan yang pelik?
Apakah jawabannya shalat?

Kita tidak pernah menyadari untuk memanfaatkan shalat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tampat kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan.


MENGAPA SHALAT KHUSYU’ SULIT DIDAPAT?

“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (Al Baqarah 2:185)

Secara fitrah manusia menginginkan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Lantas – sesuatu apa yang hilang?
Apakah shalat hanya beban/kewajiban?
Apakah kita shalat karena takut neraka?

Bagaimana bermeditasi (untuk menemukan atau merebut kembali sesuatu yang hilang)?
Pelaku meditasi: menunjukkan adanya kebahagiaan, perasaan nyaman, ketagihan pada keadaan hening dan damai.

Padahal shalat memiliki manfaat:
- Tuntunan meditasi transendental.
- Efek kesehatan, relaksasi.
- Terapi fisik, pikiran dan jiwa yang sangat sempurna.

Shalat secara sederhana dan konkrit akan membawa kita pada kebahagiaan, ketenangan, cinta dan rindu.
Kita hanya mendapatkan, bukan menciptakan rasa khusyu’


MENCOBA KONSENTRASI

“Berapa banyak orang yang shalat namun hanya mendapatkan rasa capek dan lelah” (HR Abu Dawud).

- Keluhan yang umum saat shalat adalah sulit berkonsentrasi.
- Upaya memperoleh kekhusyu’an dengan konsentrasi selalu berakhir dengan kegagalan, walaupun syariat telah terpenuhi baik bacaan maupun raka’atnya.
- Pikiran pergi kemana-mana, tahu-tahu shalat sudah selesai.

Otak bekerja sendiri-sendiri.
- Otak kiri melakukan yang sekuensial, digital, linier, teratur dan logis (ini yang dilatih).
- Otak kanan dibiarkan liar dan tidak memiliki kemampuan abstraksi, imajinasi, intuisi dan holistik.
- Akibatnya timbul timbul rasa jenuh & capek

Pada saat shalat
- Otak kiri: menghitung, mengatur raka’at & membaca secara verbal setiap kalimat yang dipola & berulang.
- Otak kanan: memahami dengan emosinya, bagaimana Allah hadir menyambut & memberi respon serta mampu merasakan rahmat yang mengalir ke hatinya.

Bila pikiran dan cara berpikir sudah seimbang, tubuh dan jiwa akan mengikuti kehendak pikiran = awareness.
Ini adalah sinergi yang diharapkan dapat menampilkan kualitas shalat kita secara optimal.
= ingat belajar mengendarai mobil=


NIAT

“Sesungguhnya segala perbuatan itu disertai niat. Dan seseorang diganjar sesuai niatnya” (HR Bukhari Muslim).

- Niat bukanlah sebuah bacaan/mantra, tetapi suatu perbuatan yang didalamnya terdapat kesadaran penuh yang mengalir.
- Niat merupakan dasar dan bentuk bagi sebuah perbuatan, dimana perbuatan itu sendiri adalah juga isi dari niat.

Niat adalah kesadaran untuk mempersatukan kegiatan otak kiri dan kanan, sehingga menghasilkan rasa sambung (tuning) dalam shalat maupun ibadah lainnya.
= ingat gerak meditasi Tai Chi=

aktivitas logika (otak kiri) dan holistik (otak kanan) menghasilkan kekuatan (daya) yang luar biasa. 1 / 0 = ~

Nilai etis + perbuatan = moral
Islam mensyaratkan niat sebagai kontrol, apakah masih berada dalam kesadara ihsan?


TUMA’NINAH, SEBUAH TEKNIK RELAKSASI DALAM SHALAT

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi s.a.w pernah masuk masjid. Nabi bersabda:”Apabila kamu berdiri shalat bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah bagimu, kemudian rukuklah sehingga tuma’ninah dalam keadaan rukuk, kemudian bagkitlah I’tidal dalam keadaan berdiri, kemudian sujudlah sehingga tuma’ninah dalam keadaan sujud, kemudian bangkitlah sehingga tuma’ninah dalam keadaan duduk, kemudian sujudlah sehingga tuma’ninah dalam keadaan sujud, kemudian berbuatlah demikian dalam semua shalatmu (HR Bukhari, Muslom & Ahmad).

- Kebanyakan orang mengira bahwa jumlah bacaan dalam setiap gerakan shalat dijadikan ukuran waktu selesainya sikap berdiri, duduk, rukuk maupun sujud.
- Padahal bacaan itu bukanlah sebuah aba-aba dalam shalat kita, sehingga tidak bisa tenang.
- Kebanyakan dari kitapun telah lupa bagaimana caranya rileks, karena kecepatan dan tekanan hidup.
- Setiap bacaan yang diulang merupakan aspek meditasi, autoterapi, autosugesti, berdoa, mencari inspirasi, menunggu intuisi/petunjuk, penyembuhan; bahkan untuk menemukan ketenangan yang dalam.
- Berdiri~ 5 menit, duduk ~5 menit, sujud ~10 menit; total shalat~ 30 menit
- Shalat ? terapi mental & terapi fisik (kendor dan rileks)
- Saat duduk (Iftirasy)-beliau sedang dialog untuk menyelesaikan persoalan yang dirasa rumit dan menunggu jawaban.
- Shalat sebagai alat komunikasi dan memohon pertolongan kepada Allah, serta tempat mengistirahatkan jiwa dan fisik.
- shalat dengan tenang dan rileks akan menghasilkan energi tambahan dalam tubuhnya, shg tubuh terasa segar (fresh)
- Apabila kita melakukan shalat dengan benar, relaksasi yang dalam dan penyerahan total kepada Allah, maka shalat merupakan jalan menjadikan kita berakhlak mulia.


Penelitian otak

Hasil penelitian Alvan Goldstein: Ditemukan adanya zat endorphin dalam otak manusia yaitu zat yang memberikan efek menenangkan yang disebut endogegonius morphin.

Drs Subandi MA, menjelaskan bahwa kelenjar endorfina dan enkafalina yang dihasilkan oleh kelenjar pituitrin di otak ternyata mempunyai efek mirip dengan opiat (candu) yang memiliki fungsi menimbulkan kenikmatan (pleasure principle), sehingga disebut opiat endogen.

Apabila seseorang sengaja memasukkan zat morfin ke dalam tubuhnya, maka akan terjadi penghentian produksi endorphin. Jika pengguna narkoba, menghentikan secara tiba-tiba, orang tersebut akan mengalami sakau (ketagihan yang menyiksa dan gelisah); karena otak tidak memproduksi zat tersebut.

Untuk mengembalikan produksi endorphin di dalam otak bisa dilakukan dengan meditasi shalat yang benar atau melakukan dzikir yang memang dapat memberikan dampak ketenangan.


PERSIAPAN UNTUK LATIHAN RELAKSASI DAN OLAH SPIRITUAL (DZIKRULLAH)

Bentuk aktivitas yang memberi efek relaksasi:
- Merebahkan tubuh
- Berdiri seperti anak balita
- Mendengar suara alam (air, angin, dll)
- Wewangian
- Menguyur dengan air
- Menyentuh/memijat daerah-daerah sensitif (kepala, muka tangan, kaki, dsb)

Aroma therapy:
Aroma mempunyai efek bermacam-macam dan dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang
- Membangkitkan gairah seks: bunga mawar
- Menentramkan & hening: lavender
- Suasana meditatif: kayu cendana
Pilih aroma yang membawa ketentraman

Konsep regang, lepas dan rileks adalah hal yang penting dalam relaksasi, yang memungkinkan mengalirkan darah dan mengirimkan energi ke otot-otot yang regang; baik saat berdiri, rukuk, sujud atau duduk.

Jadikanlah shalat sebagai sarana berkomunikasi yang akrab, santai, nyaman dan menyenangkan; untuk mencari ketenangan, kedaimaian dan kesehatan.

Ketenangan pikiran merupakan hal yang terpenting untuk memulai berdialog dengan Allah, sehingga kita bisa menerima kehadiran ilham ke dalam jiwa


WUDHU’ MERUPAKAN SYARAT SAH DAN KESEMPURNAAN SHALAT

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik ; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Al Maa’idah 5:6)

“Barangsiapa berwudhu’ lalu dibaguskan wudhu’nya dan dikerjakan shalat dua rakaat, dimana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu’ dan shalat itu sesuatu hal duniawi, niscaya keluarlah dia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” (HR Bukhari & Muslim).

Ketika berwudhu’, seyogyanya kita melakukan sebagai bentuk peribadatan seperti halnya shalat; karena wudhu’ merupakan prosesi pembersihan jiwa yang dituntun oleh Rasulullah saw.
Cara ini ditempuh dalam rangka mempersiapkan diri menghadap Allah Yang Maha Suci.

- Kesempurnaan shalat sangat tergantung kepada kesempurnaan wudhu’nya.
- Jika wudhu’nya tidak dalam keadaan ingat kepada Allah, maka tidak akan memberikan dampak apa-apa pada jiwa kecuali basah

Wudhu’ adalah ibadah dzikir yang merupakan sarana pembersihan jiwa, yang dimulai dari sisi paling luar (fisik) sampai ke dalam ruhaninya.
Jiwa yang bersih akan terjalin komunikasi dengan Allah dan mendatangkan sinar dari kebeningan hati.


LATIHAN TAHAP PERTAMA

1. Mulailah dengan mengucapkan “Bismillahirrahmannirrahim”. Hubungkan jiwa anda kepada Allah, rasakan anda sedang melakukan proses pembersihan tubuh dan jiwa.

2. Cucilah kedua tangan dengan air mutlak – pastikan hati tetap tersambung kepada Allah sampai muncul getaran rasa tenang dan sejuk di dada.

3. Bersihkan mulut sebagai bagian proses pembersihan jiwa dengan berkumur-kumur.

4. Bersihkan ke dua lubang hidung – hayati dengan perasaan dan lakukan perlahan, tidak terburu-buru sebab hal ini akan menutup rasa sambung/ingat kepada Allah.

5. Hadirkan jiwa anda kepada Allah, bahwa anda sedang melakukan pembersihan jiwa. Kehadiran jiwa ini akan membuat rasa menjadi sangat hening dan peka serta getaran kesambungan semakin kuat.

6. Basuhlah muka anda dengan air perlahan sekali sambil dirasakan …ulangi 3x

7. Selanjutnya basuhlah kedua lengan sampai siku, mengusap rambut kepala, mengusap daun telinga dan kedua kaki …. Semua dilakukan perlahan. Lakukan dengan tetap tersambung kepada Allah sehingga getaran kekhusyu’an dalam wudhu’ akan terbawa terus sampai kita melakukan shalat.

8. Sempurnakan dan diamlah sejenak lalu berdoa


LATIHAN SHALAT

1. Heningkan pikiran anda agar rileks. Usahakan tubuh kendor sampai terasa nyaman dan tidak perlu mengkonsentrasikan pikiran.

2. Biarkan tubuh meluruh, agak dilemaskan atau bersikap serileks mungkin.

3. Rasakan getaran kalbu yang bening dan sambungkan rasa itu kepada Allah. (Umumnya jika tersambung, suasana sangat hening dan tenang serta terasa getarannya menyelimuti jiwa dan fisik; sehingga pikiran tidak liar).

4. Bangkitkan kesadaran diri, bahwa anda sedang berhadapan dengan Zat yang Maha Kuasa, Yang Meliputi Segala Sesuatu, Yang Maha Hidup, Yang Maha Suci dan Yang Maha Agung.
- Sadari bahwa anda akan memuja dan bersembah sujud kepadanya serendah-rendahnya,dan menyerahkan segala apa yang ada pada diri anda
- Biarkan ruh anda mengalir pergi dengan suka rela menyerahkan diri kepada Allah semata.

5. Berniatlah dengan sengaja dan sadar, sehingga muncul getaran rasa yang sangat halus dan kuat menarik ruhani meluncur kehadiratNya, seraya ucapkan “ ALLAHU AKBAR”.
- Jagalah getaran tadi dengan meluruskan niat: inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamawaati wal ardh, haniifan musliman wama ana minal musyikin (sesungguhnya aku menghadap kepada wujud Zat yang menciptakan langit dan bumi dengan selurus-lurusnya dan aku bukan termasuk orang yang syirik).
- Rasakan kelurusan jiwa anda yang terus bergetar menuju Allah, lalu menyerahkan secara total: inni shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil’alamin (sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semata.

6. Rasakan keadaan berserah masih menyelimuti getaran jiwa Anda.
- Bacalah setiap ayat dengan tartil – pastikan getaran pasrah menyertai bacaan dihadapanNya.
- Kemudian lakukan rukuk, biarkan badan membungkuk dan rasakan – pastikan ruh anda perlahan-lahan turut rukuk dengan perasaan hormat dan pujilah Allah Yang Maha Agung: “subhaana rabbiyal adiimi wabihamdihi”. (jika antara ruhani dan fisik seirama, maka getaran itu akan bertambah besar dan kuat, bertambah kuat pula kekhusyu’an yang terjadi).

7. Setelah rukuk, anda berdiri kembali sambil mengucapkan pujian kepada Zat Yang Maha mendengar:” samiallahu liman hamidah” (semoga allah mendengar orang yang memujiNya)
- Lalu, setelah kedua tangan diturunkan, ucapkan: “rabbana wa lakal hamdu millussamawati wamil ul ardhi wamiluma syi’ta min syai in ba’du” (Ya Tuhan, milikMu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu).
- Rasakan sampai ruhani anda mengatakan dengan sebenarnya (jangan sedikitpun tersisa rasa untuk dipuji, yang terjadi adalah keadaan nol; tidak ada beban kecuali hening).

8. Kemudian secara perlahan bersujud serendah-rendahnya sambil berdzikir: “Allahu Akbar”.
- Biarkan tubuh anda bersujud, rasakan sujud anda agak lama.
- Jangan mengucapkan pujian kedapa Allah Yang Maha Suci “subhanallah wabihambidhi”, sebelum ruh dan fisik anda bersatu dalam satu sujud. (biasanya terasa sekali ketika ruhani memuji Allah dan akan berpengaruh pada fisik, menjadi lebih tunduk, ringan dan harmonis).

9. Selanjutnya, lakukan shalat seperti diatas dengan pelan-pelan, tuma’ninah pada setiap gerakan. Jika anda melakukan dengan benar, getaran jiwa akan bergerak menuntun fisik anda.

Sempurnakan kesadaran shalat anda sampai salam.


LATIHAN DZIKIR

1. Sehabis shalat, duduklah dengan tenang. Rasakan getaran yang masih membekas.
Ruhani anda masih merasakan getaran takbir, rukuk, sujud dan penyerahan diri secara total. (Biasanya, setelah shalat, getaran jiwa anda terus menerus berdzikir, bukan keluar dari pikiran).

2. Pujilah Allah, agar jiwa kita mendapatkan energi ilahi yang membersihkan hati.
subhanallah ….. Subhanallah……… subhanallah…….
Alhamdulillah ….. Alhamdulillah….. Alhamdulillah……
Laa ilaha illallah….. Laa ilaha illallah….. Laa ilaha illallah….
Allahu akbar….. Allahu akbar….. Allahu akbar…..

3.Anda akan merasakan getaran shalat kapan saja, sehingga suasananya menjadi sangat indah dan damai. Dan ketika shalat tiba, getaran itu akan tambah besar dan menjadi tempat persinggahan jiwa untuk mengisi getaran iman dari kekhusyu’an.
=Agar getaran jiwa tidak tertutup lagi, lakukanlah dzikrullah dalam setiap kesempatan =

4. Berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan akan membantu anda dalam membuka hijab yang terasa sulit ditembus. Dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang.
Ketenangan jiwa itulah anda akan mampu melepaskan jiwa anda menuju kehadirat ilahi dengan sangat mudah.


LATIHAN TAHAP KEDUA

Jika telah sampai, harap beritahu (Timnya Abu Sangkan). Insya Allah akan kami kirimkan latihan berikutnya


Segala puji bagi Tuhan semesta alam

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah . Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a:
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Al Ahqaaf 46:15)


Hhmmmmmm.....
Bukunya bisa didapatkan di mana-mana....
Semoga kita bisa belajar untuk menerapkan dan mendirikan shalat serta menikmati saat-saat shalat kita. Amiin

Labels:

Shalat Wajib





SHALAT WAJIB


Amalan pertama yang dilihat oleh Allah pada hari kiamat adalah shalat. Kalau shalatnya selalu di awal waktu, khusu’, dan tidak pernah ditinggalkan maka amalan yang lain dianggap baik. Namun, kalau sering shalat di akhir waktu atau bahkan meninggalkan shalat maka amalan yang lain dianggap buruk (H.R. Thabrani).

Sebelum melaksanakan shalat, tubuh harus bersih dari najis, berwudlu (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi), serta menutup aurat (HR Muslim)


TATA CARA SHALAT

1. Niat
Hal pertama yang harus dilakukan ketika melaksanakan shalat adalah berniat. Ini penting karena setiap amal itu bergantung niat (HR Bukhari Muslim). Niat tidak perlu diucapkan, cukup dalam hati saja bahwa kita berniat shalat

2. Berdiri dan Menghadap Kiblat
Shalat harus dilakukan sambil berdiri dan menghadap kiblat (HR Bukhari). Namun, kalau tidak bisa berdiri karena sakit, shalat bisa dilaksanakan sambil duduk atau berbaring (HR Bukhari). Begitu juga ketika kita sedang dalam perjalanan yang tidak memungkinkan berhenti untuk shalat, kita boleh shalat menghadap arah melajunya kendaraan.

3. Takbiratul Ihram
Caranya, mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu sambil mengucapkan takbir (HR Bukhari, Muslim, dan Baihaqi).
Allahu akbar, artinya: Allah Maha Besar
Setelah itu bersedekap. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (HR Ahmad dan yang lainnya. Kata Imam Nawawi sanad hadis ini adalah sahih)

4. Membaca Doa Iftitah
Salah satunya,
Allahumma baa’idbaini wabaina khathaayaaya kamaa baa’adtabainalmasyriqi walmaghrib, Allahumma naqqinii minkhathaayaaya kamaa yunaqqatstsawbul abyadhu minaddanas, Allahummaghsilnii minkhathaayaaya bitstsalji walmaa I walbarad.
Artinya: Ya Allah, jauhkan antaraku dan antara dosa-dosaku sebagaimana Engkau jaukan timur dan barat. Ya Allah bersihkan segala kesalahanku sebagaimana dibersihkan kotoran dari kain yang putih. Ya Allah cucilah kesalahanku dengan salju, air dan embun (HR Bukhari dan Muslim).

5. Membaca Al Fatihah
Khusus pada rakaat pertama, kita diharuskan membaca ta’awudz sebelum membaca surat Al Fatihah (QS. An-Nahl 16:98)
Membaca surat Al Fatihah dalam shalat hukumnya wajib. Kalau tidak dibaca, shalat dianggap tidak sah (HR al-jama’ah). Selesai membaca surat Al Fatihah, jangan lupa mengucapkan amiin artinya, perkenankanlah (kabulkanlah) doa kami (HR Bukhari).

6. Membaca Surat
Untuk rakaat pertama dan kedua, disunahkan membaca surat dalam Al Quran setelah membaca Al Fatihah (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Daud)

7. Ruku
Angkat kedua tangan sampai sejajar dengan bahu sambil mengucapkan Allahu Akbar (HR Tirmidzi). Setelah itu, bungkukkan badan. Kedua tangan mencengkeram kedua lutut (HR Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i). Kepala tidak terlalu menunduk dan juga tidak terlalu menengadah (HR Muslim). Pada saat sujud, kita membaca salah satu doa berikut ini.
Subhaanaka Allahumma Rabbanaa wabihamdika Allahummaghfirlii
Artinya: Maha suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu ya Allah mohon ampuni dosa-dosa kami (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Doa ini cukup dibaca satu kali
Atau
Subhaana Robiyal’azhiimi
Artinya: Maha suci Tuhanku Yang Maha agung (HR Muslim)
Doa ini dibaca tiga kali

Setelah itu bangkit, angkat tangan sejajar bahu sambil mengucapkan
Sami’allahuliman hamidah
Artinya: Semoga Allah memperhatikan (memperkenankan) doa orang yang memuji-Nya (HR Ibnu Khuzaimah)
Kemudian badan kembali tegak

8. I’tidal
Dalam posisi berdiri tegak, ucapkan doa I’tidal
Rabbanaalakalhamdu
Artinya: Ya Tuhan kami, kepunyaan-Mu segala puji (HR Bukhari)

9. Sujud
Ketika badan bergerak dari posisi berdiri ke posisi sujud, kita membaca Allahu Akbar. Pada saat sujud, terlebih dahulu jatuhkan kedua lutut ke lantai sebelum kedua telapak tangan (HR Ibnu Khuzaimah). Selain kedua lutut dan kedua telapak tangan, anggota tubuh yang menempel ke lantai pada saat sujud adalah wajah dan kedua ujung telapak kaki (HR al-jama’ah kecuali Bukhari). Pada saat sujud, kita membaca salah satu do’a ini.
Subhaanaka Allahumma Rabbanaa wabihamdika Allahummaghfirlii
Artinya: Mahasuci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu ya Allah mohon ampuni dosa-dosa kami (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Doa ini dibaca satu kali.
Atau
Subhaana Rabiyala’laa
Artinya: Maha suci Tuhanku yang Maha tinggi (HR Muslim dan Ahmad)
Doa ini dibaca tiga kali

10. Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar. Setelah itu duduk di antara dua suud. Caranya, duduk di atas telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan tegak di atas ujung jari-jarinya. Kedua telapak tangan berada di atas kedua lutut. Setelah itu membaca salah satu doa berikut ini.
Rabbighfirlii Rabbighfirlii
Artinya: Wahai Tuhanku, semoga Engkau mengampuni aku. Wahai Tuhanku, semoga Engkau mengampuni aku (HR Nasa’i)
Atau
Allahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii
Artinya: Wahai TUhanku, semoga Engkau mengampuniku, mengasihiku, mencukupiku, memimpinku, dan memberi rezeki kepadaku (HR Tirmidzi)
Setelah it, bergerak untuk melakukan sujud sekali lagi sambil membaca takbir, Allahu Akbar. Bacaan dan gerakan sama seperti sujud sebelumnya.

11. Tasyahud Awal
Bangkit dari sujud sambil membaca Allhu Akbar. Cara duduk bertasyahud awal adalah duduk di atas telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan tegak di atas ujung jari-jarinya (HR Bukhari). Pada saat tasyahud, Rasulullah membuat isyarat dengan jari telunjuk tangan kanannya. Jari telunjuk tersebut boleh digerak-gerakkan (HR Ibnu Khuzaimah) dan boleh juga tidak (HR Muslim)

12. Tasyahud Akhir
Bangkit dari sujud sambil membaca Allahu Akbar. Cara duduk bertasyahud akhir adalah telapak kaki kanan tegak di atas ujung jari-jarinya. Kaki kiri diletakkan di bawah kaki kanan sehingga kita bisa duduk di atas lantai (HR Ahmad). Posisi jari telunjuk sama dengan tasyahud awal.
Doa tasyahud awal dan tasyahud akhir sama, hanya yang berbeda posisi duduknya saja.
Attahiyyaatulillaahi washshalawaatu paththayyibaatu Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillahishshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuulullah
Artinya: Segala kehormatan milik Allah, demikian juga segala kemuliaan dan kebaikan. Semoga Allah melimpahkan kesejahteraan kepadamu, wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya. SEmoga pula kesejahteraan itu dicurahkan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersakisi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya (HR Bukhari).
Dilanjutkan dengan membaca shalawat.
Allahumma shalla ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa aali ibraahiim wabaarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali muhammad kamaa baarikta ‘alaa aali ibraahiim fil ’aalamiina innaka hamiidummajiid
Artinya: Ya Allah, berilah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau member shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berilah barokah kepada kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau member barokah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha agung (HR Muslim)

13. Salam
Caranya adalah dengan menengokkan wajah ke sebelah kanan dan kiri (HR Muslim) sambil mengucapkan
Assalaamu’alaikum warahatullahi wabarakaatuh
Artinya: mudah-mudahan kesejahteraan (tercurah dari Allah) atas kamu, begitu juga rahmat dan karunia-Nya (HR Abu Daud)



ZIKIR SETELAH SHALAT

Berikut dijelaskan urutan serta bacaan zikir seperti dicontohkan Rasulullah SAW. (HR Muslim)

1. Istighfar 3 kali
Astaghfirullahal’azhiim
Artinya: aku mohon ampun kepada Allah SWT Yang Maha agung

2. Membaca doa di bawah ini
Allahumma antassalaamu waminkassalaamu tabarakta yaa dzaljalaali walikraam
Artinya: Ya TUhanku. Engkau adalah pemberi selamat dan dari Mu-lah keselamatan itu. Maha suci Engkau wahai Dzat Maha agung dan Maha Pemurah (HR Muslim).

3. Membaca tasbih, tahmid, dan takbir, masing-masing 33 kali
Subhanallah, artinya: Maha suci Engkau ya Allah
Alhamdulillah, artinya: Segala puji bagi Allah
Allahu Akbar, artinya: Allah Yang Maha Besar

4. Membaca tahlil
Laa ilaaha illallahu wahdahulaa syarikalahu lahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syai in qadiir
Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah SWT. Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan ini dan bagi-Nya pula segala puji. Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu (HR Bukhari).



SHALAT JUMAT

Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, bergegaslah kamu (memenuhi seruan) untuk mengingat Allah dan tinggalkan jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS Al Jumu’ah 62:9)

Ayat ini diawali dengan dengan Hai orang-orang yang beriman. Kalimat ini menunjukkan bahwa shalat Jumat hukumnya wajib bagi laki-laki maupun perempuan karena menggunakan panggilan umum, sama halnya seperti kewajiban shaum yang menggunakan panggilan umum, Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa (QS Al Baqarah 2:183)

Diriwayatkan dari Thariq bin Sihab ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jumat itu kewajiban setiap muslim dengan berjamaah kecuali kepada empat (golongan) budak, perempuan, anak-anak dan orang sakit (HR Abu Daud).

Berdasarkan pengecualian ini maka yang terkena kewajiban shalat Jumat adalah laki-laki, sementara kaum perempuan tidak wajib melaksanakannya, tetapi tetap shalat zuhur.

Rasulullah SAW mencontohkan agar mandi besar, memakai pakaian yang layak, dan memakai wangi-wangian apabila akan melaksanakan shalat Jumat (HR Ahmad). Saat masuk masjid, kita dianjurkan melaksanakan shalat dua rakaat sebelum duduk, shalat ini disebut tahiyatul masjid. Lalu mendengarkan khutbah dengan seksama. Tidak dibenarkan bicara apapun apabila khatib telah naik mimbar. Rasulullah SAW bersabda, Apabila kamu berkata kepada sahabatmu pada waktu Jumat “Diam!” padahal imam sedang khutbah maka telah sia-sia (shalat) Jumatnya (HR Bukhari dan Muslim).



Sumber: Agenda Percikan Iman 2008, Panduan Ibadah

Labels:

Thursday, November 13, 2008

Laskar Pelangi



LASKAR PELANGI

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu...
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah 'kpada Yang Kuasa
cinta kita di dunia... selamanya...

Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah 'kpada Yang Kuasa
cinta kita di dunia...

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah 'kpada Yang Kuasa
cinta kita di dunia...
selamanya... selamanya....

Laskar pelangi...
Takkan terikat waktu..




Laskar pelangi, adalah salah satu dari tetralogi karya Andrea Hirata, dan sudah dibuatkan filmnya.
Nama panggilan dari Andrea Hirata pada saat kecil adalah "andis", "ikal" adalah nama panggilan Andrea di Novel.

Nama Laskar Pelangi adalah sebuah nama pemberian sang guru, Bu Muslimah. Sekarang Bu Muslimah yang asli mengajar di SDN 6 Gantong,dan sedang menunggu pensiun.



Film Laskar Pelangi sepanjang 2 jam 5 menit.Dua belas pemain yang semuanya asli dari Belitung, 11 anak normal dan 1 anak penderita Down syndrome. Andrea ingin setiap 2 Mei, Film Laskar Pelang diputar secara gratis,dan pernah berkata "filmnya lebih bagus dari novelnya".


Labels:

Wednesday, November 12, 2008

Titik Kematian

TITIK KEMATIAN
Oleh : Dede Farhan Aulawi


Sahabat…
Tataplah tanah pekuburan yang berada di sekitar kita
Itulah istana terindah yang kita miliki
Itulah kasur terakhir yang kan kita nikmati
Itulah tempat pasti yang kan kita huni
Sudah siapkah kita untuk menghuninya ?
Siap atau tidak siap ..,pasti kita kan menghuninya

Mungkin kita merasa belum mem-booking kavling disana
Tapi itulah keadilan Tuhan…
…bahwa otomatis setiap kita sudah mem-booking-nya
Bebas uang muka…
Tidak ada cicilan jangka panjang…
Tanpa sertifikat kepemilikan…
Tapi nama kita dipastikan ada dalam daftar tunggu

Sahabat …
Saat ini hakikatnya kita sedang menunggu panggilan
…panggilan kematian tuk menghadap Sang Khalik
Dan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan dan ucapan
Di Mahkamah Rabbi seperti itulah kita pasti kan peroleh keadilan
Meski tanpa pembela dan tekanan massa
Dan tanpa mengeluarkan uang se-rupiah-pun
Kita kan tetap peroleh keadilan

Sahabat…
Ku tatap liang lahat untuk kita sudah mulai terbuka
Gundukan tanah merah siap mengurug kita
Papan nisan sedang dipahat bertuliskan nama kita
Semua tinggal menunggu panggilan
Esok…lusa…hanya soal waktu
Sakit…kecelakaan…usia…hanya soal metoda
Di rumah…kantor…klinik…hanya soal tempat
Kita tidak bisa memilihnya…
…karena itu soal rahasia Illahi

Sahabat…
Sesungguhnya hidup tidak diukur dalam satuan waktu
Usia bukanlah tolok ukur utama
Kekayaan tidak bisa dijadikan alat negosiasi
Jabatan tidak bisa digunakan alat untuk menekan
Pengalaman tidak bisa dijadikan argumen
…akhirnya semua kan bermuara pada titik kematian

Tahun lalu saudara kita…
Bulan lalu tetangga kita…
Minggu lalu sahabat kita…
Esok atau lusa mungkin giliran kita
Ntah apa bekal kehidupan yang tlah kita siapkan tuk disana
Tanyakan pada nurani yang jujur…dan terdalam…

Labels:

Ajal Yang Mendekat

AJAL YANG MENDEKAT
Oleh : Dede Farhan Aulawi


Waktu ku kian dekat ... ku sadari kini
Letih mulai terasa dan napasku mulai tersenggal - senggal
Kulit yang dulu kencang ...sekarang mulai mengeriput
Rambut yang hitam legam...sekarang mulai memutih
Tenaga yang dulu kuat...sekarang mulai melemah...
Tatapan yang dulu jelas...sekarang mulai bias...
Jika dulu banyak tertawa....
Sekarang lebih banyak menangis....
Jika dulu dikelilingi orang tua dan sanak saudara...
Kini mereka pergi satu persatu ke alam fana...
Rasanya baru kemaren mereka membelaiku....
Tapi kini mereka ntah dimana...?
Rasanya baru kemaren tangan Ibu menghapus air mataku...
Tapi kini tangan itu telah terbujur kaku....
Rasanya baru kemaren Bapak memarahiku.....
Tapi kini beliau hanya ada dalam alam khayalku
Rasanya baru kemaren teman - teman sekolah berada disekelilingku..
Tapi kini mereka semua ntah dimana...?

Sahabat....
Waktu ku kini kian dekat ....
Roda perputaran hidupku terasa cepat
Kini aku harus berkhidmat...
Akan arti hidup yang tak kekal...
Tapi justru hidup penuh dengan amanat...
Walau tak sadar sering kali khianat
Ya Rabb....dalam sujudku kubermunajat...
Memohon maaf atas seluruh khilaf..
Juga maafkan seluruh khilaf sahabatku. Amin

Rabbana.....
Bimbinglah setiap gerakan tanganku
Jagalah setiap getar bibir dan lidahku
Beningkanlah telaga indah hatiku...
Jernihkanlah muara fikir dan dzikirku

Rabbana....sungguh kami memang lemah
Tertipu dunia yg fana berhiaskan fatamorgana
Indah..namun penuh angkara...

Rabbana...himpunlah hati kami untuk cinta Mu
Cinta yg tak pernah surut nan kekal abadi
Cinta semurni - murninya cinta
Bukan cinta yang berlumuran noda dan nista
Tapi cinta yang kan selalu mengingatkanku padaMu
Cinta yang meluruskan kiblatku...
Cinta yang selalu merindukan kening sujudku....
Cinta yang selalu basah menyebut asmaMu
Cinta yang selalu dalam ridloMu

Sahabat....waktu itu semakin dekat...
Ku lihat malaikat maut sudah menanti...
Menanti instruksi dari ketetapan Tuhan
Aku takut Yaa Rabb.....
Takut dengan amalku yg sedikit....
Takut dengan dosaku yang semakin menggunung
Takut dengan ucapanku yang berhiaskan kedustaan
Takut dengan perbuatanku yang mengecewakan orang
Takut dengan sikapku yang menyakiti hati orang
Takut dengan perilaku yang kurang memperhatikan orang tua
Takut dengan bolong - bolongnya kewajiban
Takut dengan perbuatan yang tak mengindahkan fakir miskin dan yatim
Takut dengan perbuatan yang mempertuhankan kesibukan
Takut dengan nilai yang membanggakan kesemuan
Takut menjadi budak harta dan jabatan....

Rabbana...sungguh kami tak sanggup menghadap kepada Mu
Tapi hati kami rindu karena sesungguhnya kami adalah kepunyaan Mu
Dan kami pasti akan kembali kepada Mu
Rabbana ampunilah kami yg dhoif ini
Tetapi....jika ini tlah menjadi ketetapanMu
Aku ikhlas......
Tapi satu harapku....
Cabutnya nyawaku dalam keadaan Kau ridlo dengan amalanku. Amin
Tak lupa kutitipkan selalu sahabatku.....
Bimbinglah agar senantiasa ada dalam kebahagiaan kasihMu. Amin
Biarkan setiap orang menatap nisanku....
Nisan yang kan selalu melambai ke jalan ketaqwaan. Amin

Labels:

Indahnya Malam Pertama


INDAHNYA MALAM PERTAMA
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Apa kabar sahabatku...??
Lama nian kita tak jumpa dan tak bertegur sapa
Saya yakin bukan karena kebencian diantara kita
Sayapun yakin bukan karena apa - apa...
Tapi rutinitas kesibukan yang tlah menjebak kita

Satu hal sebagai bahan renungan kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa

Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu



Setelah dimandikan...,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju kita...
Bagian kepala..,badan..., dan kaki diikatkan
Tataplah....tataplah...itulah wajah kita
Keranda pelaminan...langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...




Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan..yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan




dan akhirnya.....
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan

Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan....
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...

Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi ....sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????



Sahabat...mohon maaf...jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia...
Bukan aku berkhianat....
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah...aku pasti kan mendo'akanmu...
Karena ...aku sungguh menyayangimu...
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga
Aku berdo'a...semoga kau jadi ahli syurga. Amien

Sahabat....., jika ini adalah bacaan terakhirmu
Jika ini adalah renungan peringatan dari Kekasihmu
Ambillah hikmahnya.....
Tapi jika ini adalah salahku...maafkan aku....
Terlebih jika aku harus mendahuluimu....
Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu.....
kalau tulisan ini ada manfaatnya....
Silakan di print out dan kau simpan sebagai renungan...
Siapa tahu ...suatu saat kau ingat padaku
Dan...aku tlah di alam lain....
Satu pintaku padamu...
Tolong do'akan aku....

Labels:

Alam Kubur

ALAM KUBUR

Pernahkah anda melihat kuburan?
Pernahkah anda melihat gelapnya kuburan?
Pernahkah anda melihat sempit dan dalamnya liang lahat?
Pernahkah anda membayangkan kengerian dan kedahsyatan alam kubur?
Sedarkah anda bahawa kuburan itu dipersiapkan untuk anda dan untuk orang-orang selain anda?
Bukankah silih berganti anda melihat teman-teman, orang-orang tercinta dan
keluarga dekat anda diusung dari dunia fana ini ke kuburan?

Dari buaian dunia yang terang benderang ke kegelapan liang lahat...
Dari keceriaan bermain dengan keluarga dan anak-anak kepada kekerasan tanah dan ulat-ulat ...
Dari kenikmatan makanan dan minuman kepada timbunan debu dan tanah...
Dari kelembutan pergaulan di tengah-tengah keluarga kepada bersendirian yang mengerikan...
Dari tilam yang empuk kepada tempat pergulatan amal yang sangat menakutkan.

Di dalam kubur, liang yang sangat sempit itu,
tak lagi berbeza antara pelayan dan sang majikan, yang kaya dan yang miskin, semuanya sama.
Nikmat kemewahan dan kelazatan dunia pasti berakhir dengan kematian.
Dan segenap umat manusia bersependapat bahawa kematian itu tidak mengenal
umur tertentu, waktu tertentu atau sakit tertentu.
Hal mana agar manusia selalu waspada dan terus bersiap-siap kerananya.

Kengerian kubur Dari Hani' Maula Utsman, ia berkata, 'Jika Utsman ra. berdiri di samping kuburan maka beliau menangis hingga basah janggotnya'.

Maka dikatakan kepada beliau, 'Jika engkau mengingat Syurga dan Neraka tidak menangis, mengapa engkau menangis kerana ini?

Maka beliau menjawab, 'Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
"Kuburan adalah awal kehidupan akhirat. Jika seseorang selamat daripadanya, maka setelahnya menjadi lebih mudah. Dan jika ia tidak selamat daripadanya, maka setelahnya lebih mengerikan."

Kemudian Utsman ra. berkata, 'Rasulullah saw. juga bersabda, 'Aku tidak melihat suatu pemandangan melainkan kuburan lebih mengerikan daripadanya." HR.Ahmad dan At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah suatu hari menasihati para sahabatnya, diantaranya beliau berkata:

Jika kalian melalui kuburan, panggillah mereka jika engkau boleh memanggil.
Lihatlah, betapa berdempetnya (sempit) rumah-rumah mereka. Tanyakanlah kepada orang-orang kaya dari mereka, masih tersisakah kekayaan mereka?
Tanyakan pula kepada orang-orang miskin di antara mereka, masih tersisakah kemiskinan mereka?
Tanyakanlah tentang lisan-lisan yang dengannya mereka berbicara,
sepasang mata yang dengannya mereka melihat indahnya pemandangan?.
Tanyakan pula tentang kulit-kulit lembut dan wajah-wajah yang cantik jelita, juga tubuh-tubuh yang halus mulus, apa yang diperbuat oleh
ulat-ulat di balik kafan-kafan mereka?
Lisan-lisan itu telah hancur, wajah-wajah yang cantik jelita itu telah
dirobek-robek ulat, anggota badan mereka telah terpisah berserakan.

Lalu di mana pelayan-pelayan mereka yang setia?
Di mana tumpukan harta dan sederetan pangkat mereka?
Di mana rumah-rumah gedong mereka yang banyak dan menjulang tinggi?
Di mana kebun-kebun mereka yang rendang dan subur?
Di mana pakaian-pakaian mereka yang indah-indah dan sangat mahal?
Di mana kenderaan-kenderaan mewah kesukaan mereka?
Di mana kolam renang dan telaga peribadi mereka?
Bukankah mereka kini berada di tempat yang sangat sunyi?
Bukankah siang dan malam bagi mereka sama saja?
Bukankah mereka berada dalam kegelapan?
Mereka telah terputus dengan amal mereka.
Mereka telah berpisah dengan orang-orang yang mereka cintai, harta dan segenap keluarganya.

Kerana itu, wahai orang yang tak lama lagi akan tinggal di kuburan!
Kenapa engkau terpedaya dengan dunia?
Renungkanlah orang-orang yang telah pergi meninggalkan kita.
Sungguh mereka amat berharap untuk dapat kembali ke dunia.
Agar dapat menghimpun amal sebanyak-banyaknya.
Tetapi, itu semua tidak mungkin terjadi kerana mereka telah dikuburkan.

Yazid Ar-Riqasyi rahimahullah berkata kepada dirinya sendiri, 'Celaka engkau wahai Yazid!, siapa yang akan mendirikan sholat untukmu setelah engkau mati?
Siapa yang akan berpuasa untukmu setelah engkau mati?
Siapa yang akan memintakan maaf untukmu setelah engkau mati?'

Lalu dia berkata, 'Wahai manusia, mengapa kalian tidak menangis dan meratap kepada dirimu atas sisa hidupmu.
Barangsiapa yang akhirnya adalah mati, kuburan sebagai rumah tinggalnya, tanah sebagai tilamnya dan ulat-ulat yang menemaninya, serta dalam keadaan demikian ia menunggu Hari Kiamat yang sangat mengerikan.
Wahai, bagaimanakah keadaan seperti ini?' Lalu beliau rahimahullah menangis.


NASIHAT TENTANG KUBUR

Abdul Haq Al-Isybily rahimahullah berkata, 'Hendaknya orang yang masuk ke kuburan menghayalkan bahawa dirinya telah mati. Telah menyusul
orang-orang yang dikubur sebelumnya, dan bahawa dia memerlukan amal sebagaimana yang diperlukan oleh mereka, ia menyukai apa yang mereka suka, ingin
mendatangkan apa yang ingin mereka datangkan, ingin menimbun apa ingin mereka timbun.
Lalu hendaknya ia membayangkan tentang berubahnya warna kulit mereka,berserakannya anggota badan mereka. Hendaknya pula ia membayangkan keadaan mereka.
Betapa baru saja ia bercengkerama dengan mereka, lalu tiba-tiba ia menjauh bahkan ngeri untuk sekedar melihat keadaan mereka.
Lalu hendaknya ia merenungkan tentang terbelahnya bumi dan dibangkitkannya ahli kubur. Merenungkan tentang keluarnya setiap orang dari kuburnya dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang dan tanpa disunat.
Semua sibuk dan panik dengan urusannya sendiri.

'Wahai, mengapa aku melihatmu begitu asyik dengan kehidupan dunia. Wahai orang yang berlindung di balik tembok rumah-rumah megah. Tidak ada tempat lain
selain kuburan tempat tinggalmu.
Hari ini engkau bermegah-megahan dan menghias diri. Tetapi esok, engkau akan diusung ke kuburan, dibalut hanut dan kain kafan. Maka wahai engkau,
bersegeralah bertaubat kepada Rabbmu.
Jalan itu masih mungkin sekali bagimu. Palingkanlah hawa nafsumu kerana takut kepada Rabbmu, dalam keadaan sunyi atau ramai, selalu jagalah dirimu.'

Penyair lain berkata:

"Aku menyaksikan, jika orang kaya raya meninggal dunia, maka dibangun diatas kuburnya bangunan megah. Mereka tetap sahaja ingin menyombongi
orang-orang miskin hingga di kuburan. Demi Allah, jika engkau menyingkap tanah dari mereka.
Tentu tak engkau kenali lagi mana yang miskin dan mana yang kaya.
Tidak akan kau kenali mana kulit yang berpakaian sutera dan mana yang berbalut kain biasa.
Jika tanah telah memakan jasad ini dan itu, adakah kelebihan si kaya dari si miskin?"

Muhammad bin Shabih berkata, 'Telah sampai berita kepada kami bahawa manakala seseorang telah diletakkan di kuburannya, lalu disiksa atau mendapatkan
sesuatu yang dibenci, maka tetangganya dari orang-orang yang telah meninggal sebelumnya berkata kepadanya, 'Wahai orang yang baru datang dari dunia, tidakkah engkau mengambil pelajaran daripada kami?

Tidakkah engkau merenungkan tentang kematian kami yang mendahuluimu? Bukankah engkau mengetahui bahawa amal kami telah terputus, sementara engkau masih diberi tempoh waktu?

Mengapa tidak engkau kejar apa yang tidak diperolehi oleh saudara-saudaramu?


FITNAH KUBUR

Wahai anak Adam, apa yang telah engkau persiapkan saat malam pertamamu nanti di kuburan?
Tidakkah engkau tahu, bahwa ia adalah malam yang sangat mengerikan.
Malam yang kerananya para ulama dan orang-orang sholeh menangis.

"Suatu hari pasti aku tinggalkan tempat tidurku (dunia), dan ketenangan pun menghilang dariku. Berada di kuburan pada malam pertama, demi Allah,
katakanlah kepadaku, apa yang terjadi di sana?"

Kerana untuk senantiasa mempersiapkan malam tersebut, diceritakan bahwa Rabi' bin Khutsaim menggali liang kubur di rumahnya. Bila ia mendapati hatinya
keras, maka ia masuk ke liang kubur tersebut. Ia menganggap dirinya telah lalu menyesal dan ingin kembali ke dunia, seraya membaca ayat:

"Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal sholeh terhadap apa yang telah kutinggalkan (dahulu)." Al-Mu'minun: 99-100

Kemudian ia menjawab sendiri, 'Kini engkau telah dikembalikan ke dunia wahai Rabi'.
Dan kerananya ia didapati pada hari-hari setelahnya senantiasa dalam keadaan ibadah dan takwa kepada Allah.

Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kematian dan sakaratul maut yang bakal menjemputmu?
Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang ada di dalamnya?
Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut kepada api Neraka di Hari Kiamat nanti?
Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut akan hausnya di hari penyesalan?


SEBAB SIKSA KUBUR

Disebutkan oleh Imam Ibnu Qayyim rahimahullah bahawa siksa kubur ditimpakan kerana berbagai macam dosa dan maksiat, di antaranya:
1. Melaga-lagakan dan mengampu.
2. Tidak cebok sehabis buang air kecil.
3. Sholat tanpa bersuci.
4. Berdusta.
5. Melalaikan dan malas mengerjakan sholat.
6. Tidak mengeluarkan zakat.
7. Zina
8. Mencuri
9. Berkhianat
10. Menfitnah sesama umat Islam
11. Makan riba
12. Tidak menolong orang yang dizalimi
13. Minum khamar ( tuak, minuman keras )
14. Memanjangkan kain hingga di bawah mata kaki
15. Membunuh
16. Mencaci sahabat
17. Mati dalam keadaan membawa bid'ah.

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah selanjutnya berkata, 'Ketika keadaan manusia banyak yang melakukan dosa-dosa di atas, maka kebanyakan ahli kubur
adalah dalam keadaan disiksa. Dan orang yang selamat daripadanya amatlah sedikit.
Secara lahirnya, kuburan itu memang hanyalah tanah biasa, padahal didalamnya terdapat penyesalan dan siksa.
Di atasnya nampak tanah, batu-batu yang terukir dan bangunan, tetapi di dalamnya adalah bencana. Mereka mendidih dalam penyesalan sebagaimana
periuk mendidih dengan apa yang ditanaknya. Sedangkan angan-angannya tak mungkin lagi dipenuhi.'


YANG MENYEBABKAN SELAMAT DARI SIKSA KUBUR

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, sebab-sebab keselamatan siksa kubur adalah dengan menjauhi sebab-sebab terkena siksa kubur, yakni berbagai
macam maksiat dan dosa. Untuk itu, Ibnu Qayyim rahimahullah menganjurkan, hendaknya setiap muslim melakukan perhitungan
atas dirinya setiap hari, tentang apa dosa dan kebaikan yang telah dilakukannya pada hari itu.

Selanjutnya, hendaknya ia memperbaharui taubatnya kepada Allah dan tidur pada malam itu dalam keadaan taubat. Jika ia meninggal dunia pada malam itu,
maka ia meninggal dalam keadaan telah bertaubat. Jika bangun dari tidurnya maka ia siap menghadapi harinya, dan bersyukur kerana ajalnya masih ditangguhkan. Dengan demikian ia masih
berkesempatan beribadah kepada Rabbnya dan mengejar amal yang belum
dilakukannya.

Sebelum tidur, hendaknya pula ia dalam keadaan berwudhu, sentiasa mengingati Allah dan mengucapkan zikir-zikir yang disunnahkan Nabi saw. sehingga ia
tidur.
Jika seseorang dikehendaki baik oleh Allah, nescaya dia akan diberi kekuatan untuk melakukannya.

Kemudian Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan ketaatan yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur, di antaranya:
1. Sentiasa mengikatkan diri di jalan Allah.
2. Mati syahid di jalan Allah.
3. Membaca surat Al-Mulk.
4. Meninggal kerana sakit perut.
5. Meninggal dunia pada hari Jum'at.


MANFAAT ZIARAH KUBUR

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim, menziarahi kubur menjadikan orang mengingat akan mati.
Dan mengingati mati melahirkan sikap terpuji.
Ad-Daqqaq berkata, 'Barangsiapa banyak mengingat mati, nescaya dimuliakan dengan tiga perkara; segera bertaubat, diberi hati yang qana'ah
(menerima pemberian Allah) dan bersemangat dalam ibadah.
Sedang orang yang lupa mengingati mati akan diganjar dengan tiga perkara; menunda-nunda taubat, selalu merasa tidak cukup dan malas dalam beribadah.

'Al-Hasan berkata, 'Sesungguhnya kematian pasti menghancurkan kenikmatan para penikmatnya. Kerana itu, carilah (kenikmatan) hidup yang tidak ada
kematian di dalamnya.'


SAKITNYA SAKARATUL MAUT

Sakitnya sakaratul maut, tak seorang pun dapat mengetahui dan menceritakannya kecuali dirinya sendiri, yang langsung merasakan.
Aisyah ra.berkata, 'Di hadapan Nabi saw. terdapat gayong berisi air. Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam air, kemudian membasuh wajahnya seraya bersabda: "Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah... Sesungguhnya kematian itu ada sakaratnya."
HR. Al-Bukhari

Dalam lafaz lain diriwayatkan, bahawa ketika menjelang wafatnya, beliau berdoa:
"Ya Allah, tolonglah aku ketika sakaratul maut." HR. Ahmad dan Tirmidzi, dihasankan oleh Hakim

Yang dimaksud dengan sakarat yaitu kengerian dan kedahsyatan saat menjelang kematian.


Wallahu'alam Bisshawab

Labels: