Sunday, December 21, 2008

Selamat Hari Ibu











Kasih Ibu...
Kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia....

Selamat Hari Ibu.....
Meski hari Ibu, dicanangkan oleh negara di setiap tanggal 22 Des...
Namun setiap hari... di setiap nafas dan langkahku...
kurasakan kasih sayang tulusmu

Bunda....,
Kuterima pesanmu....
Semoga di sisa usia ini, bisa berbakti tuk bahagiamu...
amiin...

Labels:

Wednesday, December 17, 2008

Ya Allah... Jagalah Kami

YA ALLAH… JAGALAH KAMI
Oleh: Dede Farhan Aulawi


Ya Allah…
Jadikanlah kami hamba-Mu yang pandai bersyukur…
Juga hamba yang pandai memetik hikmah di balik semua kejadian
Engkau pemilik gudang rahasia kehidupan
Berilah kami kunci untuk memahami hikmah rahasia-Mu
Kami tidak memiliki daya dan upaya…
Tanpa kekuatan dan keteguhan yang Kau berikan
Jadikanlah samudera hatiku ini…
Sebagai ladang tuk bercocok tanam jiwa-jiwa yang rendah hati
…yang senantiasa mengagungkan asma-Mu
…yang senantiasa menjauhkan diri dari kesombongan
…yang selalu menjauhkan diri dari dendam
Tapi justru…
Senantiasa berusaha mendekatkan diri pada-Mu
…yang senantiasa menebarkan kasih dan cinta damai pada sesama
…yang senantiasa diliputi rasa syukur atas kehidupan
…yang selalu mencintai-Mu lebih dari segalanya
…yang senantiasa mengikuti jejak langkah sunnah Rasul-Mu

Ya Robbana…
Jagalah langkah kaki kami,
…dari tempat dan tujuan yang akan mengundang murka-Mu
Jagalah lisan kami,
…dari perkataan yang akan menyakiti sesama dan pengingkaran pada-Mu
Jagalah tangan kami,
…dari perbuatan yang bisa menjauhkan kami dari ridlo-Mu
Jagalah hati kami,
…dari rasa iri, dengki, dendam yang akan mengotori kebersihan hati ini
Jagalah jiwa kami,
…dari polusi keimanan yang akan merusak kesucian jiwa ini
Engkau Maha Mengetahui dan Maha Mengabulkan…
…atas setiap permohonan hamba-hamba yang Kau kasihi

Kabulkanlah do’a kami.

Amiin

Labels:

Berdzikir di Sekeliling 'Arsy

BERDZIKIR DI SEKELILING 'ARSY
Oleh : Dede Farhan Aulawi


Tiba-tiba saja aku merasakan
Semua benda di sekelilingku menjadi hidup
Tak ada yang mati
Bahkan tak ada yang diam

Batu-batu hidup dan berdzikir
Air yang menetes hidup dan berdzikir
Udara yang kuhirup hidup dan berdzikir
Cahaya matahari hidup dan berdzikir
Desau angin hidup dan berdzikir
Gunung-gunung hidup dan berdzikir
Lautan hidup dan berdzikir
Kutoleh semua benda di sekelilingku hidup
Berdzikir, berdzikir, dan berdzikir

Aku terperangah
Ternyata bumiku sedang berdzikir
Tak ada yang diam, tak ada yang mati

Kutatap langit
Tiba-tiba seluruh bintang gemintang
Hidup dan berdzikir
Bulan, planet dan galaksi pun
Hidup dan berdzikir

Dzikir-dzikir itu
Terus menggema membubung tinggi
Menembus segala batas

Bergelora di seluruh penjuru cakrawala
Berpusar-pusar menuju 'Arsy
Yang Maha Agung

Berjuta-juta malaikat
Menyambut pusaran dzikir itu
Dan kemudian lebur dalam harmoni
Bias cahaya yang membuncah
Luar biasa indahnya

Bias cahaya itu memenuhi
Seluruh horison penglihatanku
Menyambar kesadaranku
Aku larut dalam harmoni abadi
Yang tak kumengerti

Tiba-tiba aku lenyap dalam bias cahaya
Larut dalam dzikir yang bergelora
Lebur dalam gerakan tiada batas
Terus berpusar menuju 'Arsy
Sang Maha Perkasa
Allah Azza wajalla

Labels:

Mencari Sebuah Masjid

MENCARI SEBUAH MASJID
Oleh: Taufiq Ismail


Aku diberitahu tentang sebuah masjid
Yang tiang-tiangnya pepohonan di hutan
Fondasinya batu karang dan pualam pilihan
Atapnya menjulang tempat tersangkutnya awan
Dan kubahnya tembus pandang,
Berkilauan digosok topan kutub utara dan selatan

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sepenuh dindingnya yang transparan
Dihiasi dengan ukiran kaligrafi Quran
Dengan warna platina dan keemasan
Berbentuk daun-daunan sangat beraturan
Serta sarang lebah demikian geometriknya
Ranting dan tunas jalin berjalin bergaris-garis gambar putaran angin

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang masjid
Yang menara-menaranya menyentuh lapisan ozon
Dan menyeru azan tak habis-habisnya
Membuat lingkaran mengikat pinggang dunia
Kemudian nadanya yang lepas-lepas
Disulam malaikat menjadi renda-renda benang emas
Yang memperindah ratusan juta sajadah
Di setiap rumah tempatnya singgah

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sebuah masjid
Yang letaknya dimana bila waktu lohor engkau masuk ke dalamnya
Engkau berjalan sampai waktu asar
Tak bisa kau capai saf pertama
Sehingga bila engkau tak mau kehilangan waktu,
Bershalatlah di mana saja di lantai masjid ini,
Yang luas luar biasa

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang ruangan di sisi mihrabnya
Yaitu sebuah perpustakaan tak terkata besarnya
Dan orang-orang dengan tenang membaca di dalamnya
Di bawah gantungan Kristal terbuat dari berlian
Yang menyimpan cahaya matahari
Kau lihat bermilyar huruf dan kata masuk beraturan
Ke susunan syaraf pusat manusia dan jadi ilmu yang berguna
Di sebuah pustaka yang bukunya berjuta-juta
Terletak di sebelah-menyebelah mihrab masjid kita

Aku rindu dan mengembara mencarinya

Aku diberitahu tentang sebuah masjid
Yang beranda dan ruang dalamnya tempat orang-orang bersila bersama
Dan bermusyawarah tentang dunia dengan hati terbuka
Dan pendapat bisa berlainan namun tanpa pertikaian
Dan kalaupun ada pertikaian bisalah itu diuraikan
Dalam simpul persaudaraan yang sejati
Dalam hangat sajadah yang itu juga
Terbentang di sebuah masjid yang sama

Tumpas aku dalam rindu
Mengembara mencarinya
Di manakah dia gerangan letaknya?

Pada suatu hari aku mengikuti matahari
Ketika di puncak tergelincir dia sempat
Lewat seperempat kuadran turun ke barat
Dan terdengar merdunya azan di pegunungan
Dan aku pun melayangkan pandangan
Mencari masjid itu ke kiri dan ke kanan
Ketika seorang tak kukenal membawa sebuah gulungan
Dia berkata:
“Inilah dia masjid yang dalam pencarian tuan”
Dia menunjuk ke tanah ladang itu
Dan di atas lahan pertanian dia bentangkan
Secarik tikar pandan
Kemudian dituntunnya aku ke sebuah pancuran
Airnya bening dan dingin mengalir beraturan
Tanpa kata dia berwudlu duluan
Aku pun di bawah air itu menampungkan tangan
Ketika kuusap mukaku, kali ketiga secara perlahan
Hangat air terasa, bukan dingin kiranya

Demikianlah air pancuran
Bercampur dengan air mataku yang bercucuran.

Jeddah, 30 Januari 1988
Taufiq Ismail

Labels:

Monday, December 15, 2008

Why Do We Need Friends



We need friends for many reasons,
all throughout the four seasons.







We need friends to comfort us when we are sad,
and to have fun with us when we are glad.



We need friends to give us good advice.
We need someone we can count on to treat us nice.



We need friends because we are social in nature
and having friends makes us feel secure.




We need friends to remember us once we have passed
sharing memories that will always last.









That's why I need YOU!



FRIENDSHIP DOESNT NEED EVERYDAY CONVERSATION,
DOENST ALWAYS NEED TOGETHERNESS.

AS LONG AS THE RELATIONSHIP IS KEPT IN THE HEART,
TRUE FRIENDS NEVER GO APART.


Disusun dari: email yang pernah mampir... berbagi dari email

Labels:

Thursday, December 11, 2008

Ketika Diam Menjadi Pilihan




KETIKA DIAM MENJADI PILIHAN

Ketika kata tidak lagi bermakna
Ketika sapa tidak lagi bersahut
Ketika ucapan tidak lagi didengar
Ketika penjelasan hanya menjadi alasan trauma segudang cerita
Ketika teriakan tidak lagi membuat kepala menoleh
Karena terluka, tercabik, terkoyak hingga jiwa yang terdalam
Oleh amarah, caci-maki dan kezhaliman tak berperi…
Berusaha tidak mengganggu diantara kesibukan
Berusaha tidak menyakiti diantara sejuta prasangka
Berusaha tidak bertanya diantara sejuta penasaran
Berusaha diam menata hati

Ketika sanjungan tidak lagi menjadi suatu kebanggaan
Ketika hiburan tidak mampu membuat senyum mengembang
Ketika luka & derita seolah diabaikan
Ketika duka nestapa tidak lagi menuntut air mata
Ketika keraguan tidak lagi teryakinkan
Ketika prasangka tidak berupaya diluruskan
Ketika semua diserahkan pada pikir yang rasional
Adakah hati akan sejalan dengan pikir?


Ketika rajawali kembali ke alam bebas
Rentangkan sayap
Kepakkan sayap
Terbang tinggi, bebas melayang
Jelajahi cakrawala raya kehidupan
Puaskan asa petualangan
Habiskan rasa penasaran
Gapai mimpi dan harap
Tidak akan ada upaya untuk menahan
Apalagi paksaan agar tetap tinggal
Lupakan kata yang menjerat
Bebaskan beban
Ringankan langkah
Terbanglah tinggi, bebas melayang…

Ketika hati nurani dipertanyakan
Dimanakah dia berada?
Padahal kita saling menyayangi
Biarkan hati berbisik, dengan bahasanya sendiri
Berdo’a dan berdo’a kepada-Nya
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya
Berada di jalan yang diridlai oleh-Nya
Semoga kebahagiaan menghampiri…
Dengan segala kebaikan yang datang dari sisi-Nya
Senantiasa…
Amiin…


Di sini aku terdiam
Ketika diam menjadi suatu pilihan
Memupuk benih kesabaran
Coba pahami semua yang terjadi
Semampuku
Semampuku

Labels: